Saturday, April 16, 2011

"MENGENAL LEBIH DEKAT TEUKU IRWAN DJOHAN, CALON WALIKOTA BANDA ACEH"

Selamat pagi Bang Irwan, sekarang kita bincang-bincang tentang olahraga. Bisa ceritakan visi Anda di bidang olahraga?

Kali ini soal olahraga ya? Oke. Visi saya di bidang olahraga sudah pasti untuk memajukan setiap cabang olahraga yang ada di Kota Banda Aceh.

Dan indikator untuk menilai berhasil tidaknya upaya saya dalam memajukan dunia olahraga di Banda Aceh itu mudah saja, yaitu dengan melihat hasil dari Pekan Olahraga Provinsi yang akan datang.

Sekarang kita mengetahui, bahwa prestasi Kota Banda Aceh di Pekan Olahraga Provinsi ke-11 tahun 2010 lalu di Bireuen merosot.

Padahal di dua event sebelumnya, yaitu di tahun 2002 dan 2006, Banda Aceh selalu berhasil menjadi juara umum.

Di Pekan Olahraga Provinsi ke-11 di Bireuen tahun 2010 lalu, Banda Aceh hanya meraih peringkat ke-2, kalah dari Kabupaten Aceh Utara.

Dan perolehan medali kita juga sangat jauh tertinggal dari Aceh Utara. Dimana kita hanya meraih 45 medali emas, sedangkan Aceh Utara bisa mendapatkan 80 medali emas.

Jadi, di Pekan Olahraga Provinsi ke-12 yang akan datang, yaitu tahun 2014, saya menargetkan Banda Aceh harus bisa kembali menjadi juara umum.

Selain itu saya juga akan perjuangkan agar Kota Banda Aceh bisa ditunjuk selaku tuan rumah.

Kalau berhasil menjadi tuan rumah dampaknya sangat besar untuk kota kita dan warganya. Bukan hanya di bidang prestasi olahraga, tapi juga dampak positif di bidang ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.


Anda katakan ingin memajukan setiap cabang olahraga, caranya?

Seandainya warga Banda Aceh memberi kepercayaan untuk saya sebagai walikota, saya akan mendukung pengembangan setiap cabang olahraga, yaitu dengan memberi perhatian khusus dan kontinyu kepada setiap Pengurus Cabang atau Pengcab olahraga yang ada di Banda Aceh.

Perhatian serius ini bukan hanya saya wujudkan dalam bentuk bantuan dana, dan bukan cuma kepada organisasi pemerintah saja, tapi juga dukungan berupa dana atau fasilitas kepada setiap jenis event olahraga yang diselenggarakan atas inisiatif masyarakat sendiri, baik atas nama gampong, atas nama sekolah, kampus, atau organisasi-organisasi pemuda.

Yang pasti saya ingin kegiatan olahraga di Banda Aceh ini meriah, dan semangat warga kota untuk berolahraga meningkat. Saya ingin setiap pekan harus ada event olahraga.

Apakah itu event olahraga yang ringan seperti gerak jalan santai atau sepeda santai. Atau kegiatan olahraga otomotif yang sifatnya insidentil seperti rally mobil, motocross dan road race. Sampai yang sifatnya turnamen panjang, seperti sepakbola, basket, volley, atau bulutangkis.

Saya juga akan memberi perhatian besar untuk kemajuan olahraga beladiri, seperti tae kwondo, karate, silat, dan sebagainya, termasuk anggar juga.

Karena dari ajang-ajang seperti itulah akan lahir atlit-atlit berkualitas yang nantinya bisa mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.


Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan semangat warga kota untuk berolahraga?

Ya, selain dengan menyelenggarakan dan memberi dukungan pada event-event olahraga, Pemko Banda Aceh juga akan membangun ruang terbuka baru di setiap kecamatan.

Ruang terbuka ini dapat menjadi area untuk kegiatan olahraga, juga untuk sarana rekreasi dan sosialisasi bagi warga di setiap kecamatan.

Saya rencanakan, ruang terbuka ini akan terdiri dari lapangan sepakbola, lapangan volley dan lapangan basket. Selain itu akan dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak dan sebuah balai seni.

Jadi, area ini selain berfungsi untuk kegiatan olahraga, juga bisa digunakan untuk kegiatan kesenian, kepemudaan, serta aneka kegiatan umum masyarakat.

Dengan tersedianya ruang terbuka ini, akan muncul banyak manfaat positif, bukan cuma yang terkait dengan olahraga, tapi juga kesehatan dan lingkungan hidup.

Karena dengan pembangunan area terbuka ini, akan ada penambahan ruang terbuka hijau di dalam kota kita yang sudah semakin padat dan sempit ini.

Selain itu, ruang terbuka ini juga memiliki fungsi sosial yaitu untuk meningkatkan silaturahmi antar warga serta meningkatkan kepedulian warga terhadap kesehatan.

Manfaat lainnya adalah memberi ruang kepada generasi muda untuk melakukan berbagai kegiatan positif di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.


Bagaimana dengan sarana olahraga seperti gedung?

Soal gedung olahraga ya? Saya kira GOR KONI Aceh yang ada saat ini sudah terlalu tua dan tidak representative lagi ya? Saya sangat ingin melihat Kota Banda Aceh ini memiliki sebuah venue olahraga baru yang megah dan modern. Tapi untuk itu tentu harus kita lihat kekuatan anggaran dulu.

Namun salah satu yang menurut saya urgent adalah mengaktifkan sarana yang sudah ada tapi tidak berfungsi, misalnya gedung Kolam Renang Tirta Raya.

Gedung ini, telah selesai direnovasi dengan biaya sebesar enam miliar lebih. Tapi sayang sekali sekarang sudah jadi kolam ikan. Ini kan sesuatu yang sangat mubazir.

Untuk mengaktifkan sarana ini, saya akan berkoordinasi dengan pihak KONI Aceh dan PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia – red.) Provinsi Aceh untuk memperjelas soal hak pengelolaannya, serta masalah hutang ke PLN dan PDAM yang diperkirakan sekitar 100 juta rupiah.

Kalau gedung Kolam Renang Tirta Raya ini aktif, dapat menjadi sarana olahraga untuk pembinaan atlit-atlit renang, sekaligus juga menjadi sarana rekreasi dan wisata bagi warga Banda Aceh.

Bayangkan, saat ini para atlit renang Aceh terpaksa berlatih ke Jakarta. Padahal kota kita punya gedung kolam renang yang sangat representatif.

Manfaat lainnya, pengaktifkan kembali gedung Kolam Renang Tirta Raya ini juga akan dapat menampung sejumlah tenaga kerja.


Oke, sekarang kita beralih ke soal Persiraja? Apa program Anda untuk Persiraja?

Pertama saya cerita dulu pandangan saya terhadap Persiraja. Bagi saya, Persiraja identik dengan Banda Aceh itu sendiri. Jadi Banda Aceh tanpa Persiraja, ibarat Indonesia tanpa Timnas (Tim Nasional).

Kita harus menyadari, minimal ada 12 ribu warga Kota Banda Aceh yang sangat mencintai Persiraja. Dan bagi mereka, tidak makan seharian tidak apa-apa, asalkan bisa membeli tiket untuk menonton Persiraja bertanding.

Lihat saja, setiap Persiraja tampil di Stadion Di Murtala Lampineung yang berkapasitas 15 ribu penonton, paling sedikit ada 10 ribu orang yang datang.

Coba Anda pikir, kegiatan apa di Kota Banda Aceh ini yang bisa menyedot pengunjung sampai 10 ribu orang hanya untuk menyaksikan sebuah event yang berlangsung sekitar dua jam saja? Dan secara sukarela pula, bukan karena dikerahkan.

Dan perlu diketahui, jumlah 10 ribu orang itu hampir setara dengan lima persen total jumlah penduduk Kota Banda Aceh.

Maka saya sangat yakin, bagi lima persen penduduk Kota Banda Aceh itu, klub Persiraja merupakan kebanggaan mereka.

Apalagi Persiraja pernah berjasa besar mengharumkan nama Kota Banda Aceh di tingkat nasional dengan menjadi juara nasional di tahun 1980.

Jadi saya kira, kita semua tentu tidak mau klub Persiraja ini hanya tinggal sejarah dan lama kelamaan dilupakan oleh generasi mendatang.


Program kerja Anda untuk Persiraja?

Ya, tentu saya ingin melihat Persiraja semakin tinggi prestasinya.

Saya rasa bukan cuma saya yang akan merasa bahagia dan bangga bila Persiraja bisa kembali berjaya dan menjadi juara nasional seperti di tahun 1980, tapi semua warga Banda Aceh, termasuk yang tidak suka sepakbola akan ikut merasa bahagia dan bangga.

Coba kita ingat lagi, ketika Timnas Indonesia bermain di Piala AFF kemarin, semua orang Indonesia, sampai ke pelosok desa, termasuk ibu-ibu yang biasanya tidak suka bola jadi tergila-gila pada Timnas, mengapa?

Bukan karena ingin melihat Irfan Bachdim saja, tapi karena Timnas Indonesia berhasil menunjukkan prestasi yang membanggakan.

Begitu juga Persiraja… Kalau Persiraja bisa menunjukkan prestasi yang membanggakan, saya yakin semua warga Kota Banda Aceh akan jatuh cinta pada Persiraja.

Jadi saya punya cita-cita untuk membuat Persiraja masuk dalam jajaran klub sepakbola terbaik di Indonesia, sejajar dengan Persija, Arema, Sriwijaya atau Persipura.

Kalau Persipura yang berasal dari Provinsi Papua bisa, kenapa Persiraja yang dari Aceh tidak bisa? Jadi saya rasa ini hanya masalah keseriusan dan profesionalisme pengurus saja.


Rupanya Anda begitu tergila-gila pada Persiraja ya?

Oh ya… Dan untuk kecintaan saya itu, serta untuk mengenang dan menghargai para atlit yang pernah membela Persiraja, seandainya saya diberi kepercayaan sebagai Walikota Banda Aceh, saya berencana untuk membangun Monumen Persiraja.

Saya rasa ini tidak berlebihan, karena Persiraja adalah klub kebanggaan warga Kota Banda Aceh dan pernah meraih juara nasional di tahun 1980.

Monumen ini bisa berbentuk bola kaki atau berbentuk trofi, dengan kalimat “Persatuan Sepakbola Indonesia Kutaraja - Juara Nasional Kompetisi Perserikatan 1980-1981” yang terukir di kaki monumen.

Monumen ini akan menjadi salah satu landmark baru di Kota Banda Aceh.

Untuk lokasi monumen saya rencanakan di kawasan Simpang Lima, yaitu di area yang ramai dilalui oleh pejalan kaki, sehingga warga kota dan turis bisa menyentuh langsung monumen tersebut, dan berfoto di depan monumen sebagai kenang-kenangan.

Tapi dana untuk pembangunan monumen ini tidak akan saya ambil dari APBD, melainkan dari sumbangan sukarela warga Kota Banda Aceh yang mencintai Persiraja.


Ide yang sangat menarik… Oke, lalu soal sumber dana Persiraja untuk mengikuti kompetisi bagaimana? Apakah dari APBD?

Tidak… Karena kan sudah dilarang oleh Mendagri dan Menegpora. Peraturan resminya akan keluar tahun 2012, dan mulai berlaku tahun 2013.

Jadi siapapun yang akan menjadi Walikota Banda Aceh nanti, harus mempunyai solusi sumber pendanaan bagi klub Persiraja.

Kalau ingin berprestasi, klub Persiraja setiap tahunnya membutuhkan minimal 10 milliar rupiah untuk ikut kompetisi. Dan angka itu bisa membengkak jauh lebih besar bila Persiraja ikut di kompetisi Liga Super.

Saya sudah mempunyai tiga alternatif pendanaan bagi Persiraja. Tapi apa saja alternatifnya belum bisa saya sampaikan sekarang. Nanti saja kalau saya sudah betul-betul lolos verifkasi sebagai calon walikota, solusinya akan saya sampaikan dalam kampanye resmi. (**)

ditulis oleh :

IR. TEUKU IRWAN DJOHAN


Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More