STADION HARAPAN BANGSA

Stadion harapan bangsa, kapasitas 40.000 kursi, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam

PERSIRAJA BANDA ACEH

TEAM PERSIRAJA SAAT BERTANDING DI MANAHAN SOLO, BERHASIL MEMBAWA PULANG TROPI RUNNER UP DAN MASUK LIGA INDONESIA

PERSIRAJA TEAM

Team Persiraja Banda Aceh

PERSIRAJA SUPPORTER

We are s.k.u.l.l.e.r it's an honour to support persiraja in the bad times even worst.

SUPPORTER PERSIRAJA

Go GO GO Persiraja , persiraja pasti menang.

Sunday, February 5, 2012

Persiraja di Tahan Imbang Semen Padang


Tim Persiraja Banda Aceh harus puas dengan raihan satu poin di kandang setelah ditahan imbang tim tamu, Semen Padang dengan skor 2-2 (0-1) dalam lanjutan kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Minggu (5/2/2012).

Persiraja tertinggal terlebih dahulu 0-2 dalam laga tersebut. Namun, pada menit-menit akhir babak kedua, Semen Padang kehilangan konsentrasi untuk mempertahankan keunggulan itu. Asisten Pelatih Persiraja, Maman Abdurrahman usai laga mengatakan, hasil imbang tersebut memang kurang menguntungkan bagi Persiraja selaku tuan rumah. Namun, dengan ketatnya pertandingan, dia mengaku bersyukur dengan hasil tersebut. "Kami berterima kasih kepada para pemain yang telah bekerja keras menyamakan kedudukan. Kekuatan Semen Padang di atas kami," kata dia. Menanggapi hasil tersebut, Pelatih Semen Padang, Nilmaizar enggan memberi komentar. Raut kekecewaan terpancar di wajah ofisial tim tamu.

Semen Padang pantas kecewa dalam laga tersebut. Dalam 45 menit pertama, mereka mampu unggul terlebih dahulu melalui gol penyerang tim nasional, Ferdinan Sinaga saat pertandingan baru berjalan tiga menit.Di tengah guyuran hujan, para pemain Persiraja mencoba mengejar ketinggalan. Upaya tersebut nyaris membuahkan hasil pada menit ke-11 melalui sundulan Imral Usman. Namun, kiper Semen Padang, Samsidar cukup cekatan untuk menghalau bola yang meluncur ke arah gawang tersebut. Skor 0-1 bertahan sampai babak pertama usai.

Pada babak kedua, tensi pertandingan meningkat meskipun lapangan becek dan hujan tak kunjung berhenti. Kedua kesebelasan saling serang. Celaka bagi Persiraja, pada menit ke-54, melalui sebuah serangan balik, Semen Padang mampu mempertebal keunggulan menjadi 0-2 lewat pemain asingnya, Edward Wilson. Namun, keunggulan Semen Padang itu tak bertahan. Pada menit ke-78, Persiraja mampu memperkecil ketertinggalan menjadi 1-2 lewat sontekan pemain pengganti, Defri Rizki. Defri masuk pada menit ke-58 menggantikan kapten Persiraja, Abdul Musawir. Empat menit berselang, anak-anak Banda Aceh mampu menyamakan kedudukan lewat Irwanto. Skor 2-2 bertahan hingga laga usai.


Doa Untuk Mesir


PERSIRAJA BANDA ACEH - Laga Persiraja Banda Aceh menjamu Semen Padang FC dalam lanjutan Indonesia Primier League (IPL) 2011/2011 diawali dengan hening cipta untuk kerusuhan sepakbola di Mesir. 

"Mari kita menghening cipta sambil berdoa kepada Allah atas tragedi sepakbola yang memakan banyak korban jiwa meninggal dunia di negara Mesir," kata MC melalui pengeras suara yang diikuti dengan hening ribuah penonton di Stadion Harapan Bangsa Banda Aceh, Minggu (5/2/2012) sore. 

Hening cipta dilakukan setelah para pemain dan penonton sama-sama menyanyikan lagu Indonesia Raya. Para pemain yang sudah berdiri pada posisi formasinya masing-masing ikut tertunduk berdoa sesuai kepercayaan agamanya masing-masing sebagai bentuk bela sungkawa atas tragedi yang menewaskan 74 orang tersebut. 

Laga yang bertepatan dengan Hari lahirnya Nabi Muhammad SAW ini juga terasa nuansa Maulidnya. Menjelang pemain masuk ke lapangan, para awak SKULL, suporter Persiraja yang berposisi berdampingan dengan The Kmer's, suporter Semen Padang di tribun timur sama-sama melantunkan shalawat badar. Alunan selawat pun menggema di Stadion kebanggan masyarakat Aceh ini.

Laga Persiraja versus Semen Padang merupakan pertemuan pertama kedua tim di ajang IPL. Sebelumnya kedua kesebelasan sering bentrok saat berlaga di Divisi Utama. 

Laga sore ini diwarnai hujan deras. Air mengenangi lapangan sehingga kedua tim sulit mengembangkan permainan. 

Salam Lantak Laju


Thursday, February 2, 2012

OBAT PENYEMBUH KANKER PALING EFEKTIF



MASYA ALLAH, TERNYATA BUAH GRAVIOLA INI ADALAH OBAT KANKER PALING AMPUH YANG HASIL PENELITIANNYA DI RAHASIAKAN PULUHAN TAHUN OLEH PERUSAHAAN FARMASI AS.


Selama ini kita tahu bahwa kanker hanya bisa diobati lewat Terapi Kemo. Namun tampaknya persepsi ini harus dihapus dan dibuang sejauh-jauhnya. Kenapa?

Karena sebenarnya ada obat alami yang disediakan oleh Tuhan untuk membunuh sel kanker yang kekuatannya Sepuluh Ribu Kali Lipat lebih ampuh dibanding terapi Kemo. Obat alami ini adalah buah "Sirsak (Graviola)" yang sangat familiar dengan orang Indonesia.

TAPI KENAPA KITA TIDAK TAU ?

Karena salah satu perusahaan Farmasi Terbesar Dunia merahasiakan penemuan riset mengenai hal ini serapat-rapatnya, mereka ingin dana riset yang di keluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun itu, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara memenanam pohon Sirsak (Graviola Sintetis) sebagai bahan baku utama obat kanker dan obatnya di jual ke pasar dunia.

Memprihatinkan memang, beberapa orang meninggal dunia dengan sia-sia, mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan farmasi raksasa, pembuat obat dengan omzet milyaran dollar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon sirsak ini.

Pohonnya rendah, di brazil dinamai "Graviola", di Spanyol "Guanabana" bahasa inggrisnya "soursop". Di Indonesia, ya buah sirsak. Buahnya berduri lunak, daging buah berwarna putih, rasanya manis-manis kecut / asam, dimakan dengan cara membuka kulitnya atau di buat jus.

Khasiat dari buah sirsak ini memberikan effek anti tumor / kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai anti bakteri, anti jamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit / cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stress, dan menormalkan kembali system syaraf yang kurang baik.

Salah satu contoh betapa pentingnya keberadaan Health Science Institute bagi orang-orang Amerika adalah institute ini membuka tabir rahasia buah ajaib ini.

Fakta yang mencengangkan adalah jauh dipedalaman hutan amazon, tumbuh "pohon ajaib", yang akan merubah cara berpikir anda, dokter anda, dan dunia mengenai proses penyembuhan kanker dan harapan untuk bertahan hidup. Tidak ada yang bisa menjanjikan lebih dari hal ini, untuk masa-masa yang akan datang.


RISET MEMBUKTIKAN "POHON SIRSAK DAN BUAH-NYA BISA:

- Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

- Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

- Pasien merasakan lebih kuat, lebih sehat selama proses perawatan / penyembuhan.

- Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

Sumber berita sangat mengejutkan ini berasal dari salah satu pabrik obat terbesar di Amerika. Buah Graviola ditest di lebih dari 20 Laboratorium, sejak tahun 1970-an sampai beberapa tahun berikutnya.


HASIL UJICOBA DARI EKSTRAK (SARI) BUAH SIRSAK ITU ADALAH :

Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, diantaranya kanker : Usus Besar, Payudara, Prostat, Paru-paru, dan Pankreas.

Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker dibandingkan dengan Adriamicin dan Terapi Kemo yang biasa di gunakan.

Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-sel jahat dan tidak membahayakan / membunuh sel-sel sehat.

Riset telah di lakukan secara ekstensive pada pohon "ajaib" ini, selama bertahun-tahun tapi kenapa kita tidak tahu apa-apa mengenai hal ini?

Jawabnya adalah begitu mudah kesehatan kita, kehidupan kita, dikendalikan oleh yang memiliki uang dan kekuasaan.

Salah satu perusahaan farmasi terbesar di Amerika dengan omzet milyaran dollar melakukan riset luar biasa pada pohon Graviola yang tumbuh di hutan Amazon ini.

Ternyata beberapa bagian dari pohon ini seperti Kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian di Amerika selatan untuk menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan reumatik.

Dengan bukti-bukti ilmiah yang minim, perusahaan mengucurkan dana dan sumber daya manusia yang sangat besar guna melakukan riset dan aneka test. Hasilnya sangat mencengangkan. Graviola secara ilmiah terbukti sebagai mesin pembunuh sel kanker.


KISAH BUAH SIRSAK (GRAVIOLA) HAMPIR BERAKHIR, KENAPA ?

Dibawah undang-undang federal, sumber bahan alami untuk obat DILARANG / TIDAK BISA dipatenkan.

Perusahaan menghadapi masalah besar, berusaha sekuat tenaga dengan biaya sangat besar untuk membuat sinthesa / cloning dari Graviola ini agar bisa di patenkan sehingga dana yang di keluarkan untuk riset dan aneka test bisa kembali, dan bahkan meraup keuntungan besar.

Tapi usaha ini tidak berhasil. Graviola tidak bisa di-kloning. Perusahaan gigit jari setelah mengeluarkan dana milyaran dollar untuk riset dan aneka test.

Ketika mimpi untuk mendapatkan keuntungan lebih besar berangsur-angsur memudar, kegiatan riset dan test juga berhenti. Lebih parah lagi, perusahaan menutup proyek ini dan memutuskan untuk tidak mempublikasikan hasil riset ini.

Beruntunglah, ada salah seorang Ilmuwan dari team riset tidak tega melihat kekejaman ini terjadi. Dengan mengorbankan karirnya, dia menghubungi sebuah perusahaan yang biasa mengumpulkan bahan-bahan alami dari hutan amazon untuk pembuatan obat.

Ketika para pakar riset dari Health Science Institute mendengar berita keajaiban Graviola, mereka mulai melakukan riset. Hasilnya sangat mengejutkan. Graviola terbukti sebagai pohon pembunuh sel kanker yang efektif.

The National Cancer Institute mulai melakukan riset ilmiah yang pertama pada tahun 1976. Hasilnya membuktikan bahwa daun dan batang kayu Graviola mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel jahat kanker. Sayangnya hasil ini hanya untuk keperluan intern dan tidak di publikasikan.

Sejak 1976, Graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba yang di lakukan oleh 20 Laboratorium Independence yang berbeda.

Suatu studi yang di publikasikan oleh The Journal of Natural Products meyatakan bahwa studi yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur kimia yang terkandung di dalam Graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel kanker Usus Besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamicin dan Terapi Kemo.

Penemuan yang paling mencolok dari study Catholic University ini adalah Graviola bisa menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak tersentuh / terganggu

Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga timbul efek negatif seperti rasa mual dan rambut rontok.

Sebuah studi di Purdue University membuktikan bahwa daun Graviola mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker : prostate, pancreas, dan paru-paru.

Setelah selama kurang lebih dari 7 tahun tidak ada berita mengenai Graviola, akhirnya berita keajaiban ini pecah juga, melalui informasi dari lembaga-lembaga tersebut di atas.

Pasokan terbatas ekstrak Graviola yang di budidayakan dan di panen oleh orang-orang pribumi Brazil, kini bisa di peroleh di Amerika. Sirsak mempunyai manfaat yang sangat besar dalam pencegahan dan penyembuhan penyakit kanker.


A. UNTUK PENCEGAHAN KANKER :

Disarankan makan atau minum jus buah sirsak.


B. UNTUK PENYEMBUHAN KANKER :

10 buah daun sirsak yang sudah tua (warna hijau tua) dicampur ke dalam 3 gelas air dan direbus terus hingga menguap dan air tinggal 1 gelas saja.

Air yang tinggal 1 gelas diminumkan ke penderita setiap hari 2 kali.

Setelah minum, pada beberapa orang efeknya badan terasa panas, mirip dengan efek Kemoterapi.

Dalam waktu 2 minggu, hasilnya bisa dicek ke dokter, cukup berkhasiat.

Daun sirsak ini sifatnya seperti kemoterapi, bahkan lebih hebat lagi karena daun sirsak hanya membunuh sel sel yang tumbuh abnormal dan membiarkan sel sel yang tumbuh normal. Sedangkan kemoterapi masih ada efek membunuh juga sebagian sel-sel yang normal.

Sekarang anda tahu manfaat buah sirsak yang luar biasa ini. Rasanya manis-manis kecut menyegarkan. Buah alami 100% tanpa efek samping apapun.

Kisah lengkap tentang Graviola, dimana memperolehnya, dan bagaimana cara memanfaatkannya, dapat di jumpai dalam Beyond Chemotherapy : New Cancer Killers, Safe as Mother's Milk, sebagai free special bonus terbitan Health Science Institute.



Sumber : Health Science Institute.

.

Monday, January 9, 2012

Persiraja Kini Memeliki Bus

semoga dengan adanya bus khusus . Para pemain lebih bersemangat memberikan yang terbaik buat fans persiraja (SKULL) dan masyarakat aceh khususnya.

Friday, December 16, 2011

Politik sepakbola Arifin dan Bakrie~SKULL Serukan Instal Ulang PSSI

Kalau Anda mencintai sepakbola Indonesia, mestinya Anda tidak mendukung Liga Primer Indonesia dan Liga Super Indonesia.


Siapa yang tak cinta Timnas Sepakbola Indonesia? Anda, saya dan kita semua, saya kira mencintai Timnas. Antusiasme sebagian besar orang Indonesia dan luapan penonton di Senayan saat Timnas berlaga di final Piala AFF Suzuki 2010 adalah salah satu bukti, bahwa sebagian besar dari kita mencintai Timnas. Sebagian di antara kita, mungkin malah bermimpi, Timnas bisa berlaga di Piala Dunia.



Tapi menyertai semua semangat dan mimpi itu, ada isu yang tertendang ke gawang publik: gonjang-ganjing pelaksanaan Liga Primer Indonesia. PSSI menganggap pergelaran liga itu ilegal, karena katanya tidak direstui FIFA, AFC dan tentu saja oleh PSSI. Tendangan selanjutnya adalah teriakan-teriakan, agar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mundur dari jabatannya, dan kabar tentang Irfan Bachdim pemain Persema Malang yang konon akan berlaga di Liga Primer.



Lalu benarkah semua tendangan “bola” itu hanya akan berhenti pada persoalan Liga Primer, Liga Super, Nurdin dan PSSI, atau itukah arena lain dendam kesumat dari Keluarga Arifin dan Keluarga Bakrie?



Faktor Sudharmono dan Ginanjar
Arifin Panigoro dan Aburizal Bakrie alias Ical adalah dua pengusaha yang tumbuh besar sejak Soeharto membentuk Tim Keppres 10, 23 Januari 1980. Tim itu diketuai oleh mendiang Sudharmono dan Ginanjar Kartasasmita duduk sebagai salah satu anggota tim. Oleh Soeharto pembentukan tim itu dimaksudkan untuk menumbuhkan pengusaha pribumi dengan antara lain mengalokasikan sejumlah proyek nondepartemen bernilai di atas Rp 500 juta. Sekretariat Negara di bawah Sudharmono lantas ditunjuk sebagai penanggungjawab keberhasilan program tersebut.



Lewat tim itulah sejumlah pengusaha muda pribumi kemudian banyak mendapat prioritas. Ical, Arifin Jusuf Kalla, Iman Taufik, Fadel Muhammad, dan Agus Kartasasmita adalah beberapa pengusaha yang banyak “berhubungan” dengan Tim Keppres 10.



Hubungan mereka dengan Sudharmono dan Ginanjar, sejak itu lantas menjadi seperti hubungan bapak-anak. Sudharmono mengenal mereka sebagai pengusaha-pengusaha pribumi yang profesional, sementara para pengusaha itu menganggap Sudharmono sebagai tokoh yang bersih, kendati loyal kepada Soeharto dan berada di lingkaran kekuasaan. Kini, dua dari pengusaha yang disusui oleh Orde Baru itu yakni Ical dan Arifin terlibat perseteruan panjang.



Arifin adalah salah satu raja minyak yang cukup terkenal terutama sejak reformasi dan Ical adalah salah satu orang terkaya di Indonesia. Arifin pemilik kerajaan bisnis Grup Medco dan Ical pemilik kerajaan bisnis Grup Bakrie. November tahun lalu, Arifin gagal menjual salah satu anak bisnisnya ke Pertamina karena [terutama] Golkar yang dikendalikan Ical menjegal rencana penjualan itu melalui orang-orangnya di Senayan. Tapi itu hanya titik kecil dari perseteruan keduanya.



Sebagian orang tahu, Keluarga Arifin dan Keluarga Bakrie sudah saling meradang sejak kedua keluarga itu tidak bersepakat soal tanggungjawab dalam kasus luapan lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur. PT Medco E&P Brantas anak perusahaan dari PT MedcoEnergi, dulu memang pernah menjadi peserta [participating interest] eksplorasi dan pengeboran Lapindo.



Perusahaan itu mengantongi 32 persen saham di PT Energi Mega Persada Tbk. Nama yang disebut terakhir adalah salah satu sayap bisnis Grup Bakrie dan pemilik Lapindo Brantas Inc. perusahaan kontraktor kontrak kerjasama yang ditunjuk BP Migas melakukan pengeboran minyak dan gas bumi di tepi Sungai Brantas. Tapi entah kenapa, Medco kemudian menarik diri setelah bencana lumpur itu menyebur di Sidoarjo, 29 Mei 2006.



Akibat sikap Medco [Arifin] itu, Nirwan Bakrie [adik Ical] CEO Lapindo Brantas Inc. konon berang. Nirwan bahkan disebut-sebut sempat mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh kepada Hilmi Panigoro, adik Arifin. Sejak itu hubungan dua keluarga pengusaha itu, dikabarkan terus memburuk. Apalagi hingga sekarang, Grup Bakrie yang harus menanggung sendiri semua risiko akibat luapan lumpur Lapindo itu.



Arifin yang sudah “keluar” dari dunia politik [baca dari PDIP] kemudian seperti menyepi. Nyaris tidak ada suaranya, meski dia tentu saja masih ikut mengendalikan dari balik layar sejumlah manuver politik. Adapun Ical, terus moncer dan sebagian orang, kini menyebutnya sebagai “the real president.”



Liga Primer dan Liga Super
Hubungan dua keluarga pengusaha itu semakin renggang, ketika Sri Mulyani Indrawati sering bertabrakan dengan Ical ketika keduanya masih menjadi menteri di kabinet pemerintahan SBY-JK. Sri Mulyani, sejauh ini memang dikenal “lebih dekat” ke Arifin ketimbang misalnya ke Ical. Beberapa keputusan Sri Mulyani sebagai menteri keuangan, antara lain untuk kasus saham PT Bumi Resources Tbk. awal November 2008, lalu dituding oleh kelompok Ical, sebagai bagian dari manuver Arifin. Sebuah tudingan yang niscaya dianggap lelucon oleh Arifin dan juga Sri Mulyani.



Kini, hubungan dua keluarga pengusaha superkaya itu tampak seperti tak bisa direkatkan, setelah Arifin dkk. membiayai penyelenggaraan Liga Primer. Hak siar kompetisi ini, dikabarkan dikantongi oleh stasiun televisi Indosiar [Grup Salim], sementara hak siar Liga Super [tentu saja] dipegang stasiun ANTV [Grup Bakrie].



Tentu saja Liga Super bukan sekadar sebuah kompetisi sepakbola yang dimasudkan untuk “menantang” Liga Super yang digelar oleh PSSI. Tak pula ditujukan untuk misalnya, memberikan kebebasan kepada pemain sepakbola memilih arena bertanding yang mereka sukai, seperti wartawan yang bebas memilih induk organisasi profesi.



Liga Primer seharusnya juga dibaca sebagai mesiu politik yang lain dari Arifin yang diarahkan kepada Ical. Tidakkah Nirwan Bakrie adalah Wakil Ketua Umum PSSI?



Keluarga Bakrie katanya, penggila olahraga. Ical dikenal sebagai jago tenis, dan Nirwan walaupun tidak bisa bermain sepakbola, dikenal sebagai penggila olahraga paling popular di dunia itu. Keluarga Bakrie [tentu saja melalui kelompok bisnisnya] bahkan dilaporkan telah mengakuisisi 20 persen saham klub sepakbola Leicester Inggris. Keluarga itu, disebut-sebut telah memberikan hadiah Rp 3 miliar kepada pemain Timnas. Konon pula, sejumlah pemain sepakbola PSSI telah disekolahkan ke Uruguay dengan dukungan dana sepenunya dari Keluarga Bakrie. 

 
Bagaimana dengan Nurdin? Ketua Umum PSSI itu suatu hari pernah berkata: "Keberhasilan Timnas [di ajang AFF] adalah berkat pengorbanan besar keluarga Bakrie, terutama Nirwan."


Benar, Nurdin memang orang dekat Keluarga Bakrie. Selain sebagai Ketua Umum PSSI, dia dikenal pula sebagai politisi Partai Golkar dan Ketua Dewan Koperasi Indonesia alias Dekopin. Tahun 2009, dia terpilih sebagai ketua Dekopin menyusul rekonsiliasi faksi-faksi di organisasi koperasi itu yang difasilitasi oleh Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan [Partai Demokrat].



Dia pula pernah menjadi narapidana dalam kasus korupsi. Nama Nurdin juga disebut-sebut oleh Hamka Yamdu [salah satu terpidana dalam kasus suap pemilihan Miranda Goeltom sebagai deputi gubernur senior BI] ikut menerima cek perjalanan sebanyak 10 lembar dengan nilai total Rp 500 juta. Hamka mengungkapkan keterlibatan Nurdin, ketika dia memberikan keterangan dalam sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, 27 April lalu.



Tiga serangkai orang Bakrie
Nurdin, Nirwan dan Andi Darussalam Tabusalla adalah Tiga Serangkai yang tidak terpisahkan di PSSI: Nurdin ketua, Nirwan wakil, dan Andi Direktur Badan Liga Indonesia. Orang penting lainnya di PSSI adalah Berhard Limbong [Ketua Induk Koperasi Angkatan Darat atau Inkopad] dan Ibnu Munzir [Wakil Ketua Fraksi Golkar di DPR].



September tahun lalu, Andi pernah menantang Arifin Panigoro. Kata Andi, kalau Arifin membuktikan janji menyuntikkan dana Rp 540 miliar kepada 18 klub peserta Liga Super Indonesia, dia akan menyerahkan jabatannya sebagai direktur penyelenggaran liga di Indonesia kepada Arifin. “Tolong sampaikan kepada Pak Arifin, silakan kucurkan uang itu ke Escrow Account masing-masing klub, maka pengelolaan BLI akan kami serahkan kepada beliau. Tak perlu repot-repot membuat kompetisi tandingan,” begitulah kata Andi.



Sekarang, marilah tengok Liga Primer yang akan dimulai 8 Januari mendatang. Penyelanggara liga ini dikabarkan juga telah mendekati PT Djarum, produsen rokok yang dikendalikan oleh Keluarga Hartono [pemilik BCA]. Djarum sejauh ini dikenal sebagai penyokong utama Liga Super [PSSI] dan disebut-sebut telah menghabiskan sekitar US $ 5 juta per tahun untuk kompetesi Liga Super.



Sudah ada 19 klub yang akan berlaga di liga tersebut. Yaitu Aceh United, Bali De Vata, Bandung FC, Batavia Union, Bogor Raya, Cendrawasih Papua, Jakarta 1928, Kabau Padang, Ksatria XI Solo, PSM Makassar, Manado United, Medan Chiefs, Medan Bintang, Persebaya, Persema, Persibo [Bojonegoro], Real Mataram, Semarang United dan Tangerang Wolves.



Pemilik klub [politik] sepakbola
Persema, klub tempat Irfan Bachdim bermain, sebelumnya dimiliki oleh PT Bentoel Investama. Klub ini sempat diambilalih oleh Peter Sondakh dan kini dikendalikan oleh Walikota Malang, Peni Suparto [politisi PDI-P]. 



Lalu Persibo Bojonegoro diketuai oleh Suyoto, Bupati Bojonegoro, yang juga ketua Partai Amanat Nasional Jawa Timur. Semarang United dikendalikan oleh Kukrit Suryo Wicaksono, CEO Grup Suara Merdeka, kelompok media terbesar di Jawa Tengah. Lalu PSM Makassar dikuasai oleh Ilham Arief Sirajuddin, Ketua Partai Demokrat Sulawesi Selatan.



Adapun Arifin, tahun lalu telah mengakuisisi PT Pengelola Persebaya Indonesia, pemilik klub sepakbola Persebaya Surabaya, Jawa Timur tahun lalu. Konon, PT Pengelola Persebaya berniat menyediakan Rp75 miliar untuk Persebaya.



Jadi ke mana sebetulnya olahraga sepakbola Indonesia akan dibawa oleh [untuk sementara] Keluarga Bakrie dan Keluarga Arifin? Mengapa misalnya, mereka tidak memilih arena lain untuk saling menembakkan senjata kepentingan politik mereka ketimbang merusak semangat dan antusiasme sebagian besar dari orang Indonesia yang mencintai dan mendukung Timnas?



Benar, olahraga sepakbola di dunia adakalanya tidak bisa dilepaskan dari kepentingan politik. Tapi yang dipertontonkan oleh Keluarga Arifin dan Keluarga Bakrie dalam olahraga sepakbola Indonesia belakangan ini, sungguh sudah tidak menarik karena yang terbaca kemudian adalah mereka hanya meneruskan perseteruan pribadi menjadi perseteruan publik.



Thursday, December 8, 2011

Persiraja Tercantum Dalam Situs FIFA

Hingga pekan lalu, sebenarnya situs FIFA masih memajang klasemen kompetisi liga di Indonesia adalah Indonesia Super League (ISL). Dalam klasemen akhir musim 2010/2011 tampak bertengger juara bertahan, Persipura di peringkat pertama.



Hari ini, FIFA resmi mencopot klasmen ISL lalu diganti dengan kompetisi Indonesia Premier League (IPL) sebagai kompetisi yang diakui resmi oleh PSSI. Tampak di susunan klasemen sementara peringkat pertama ditempati Semen Padang dengan poin 4 diikuti Persija, Persiraja Banda Aceh, Persiba dan Persebaya. Klub peserta IPL telah melewati pertandingan kedua saat FIFA mulai mengupdate kompetisi yang diakui oleh PSSI itu.

Tampak FIFA juga memajang beberapa foto agenda sepakbola di Indonesia baik timnas maupun acara kedatangan David Beckham beberapa waktu lalu bersama tim LA Galaxy ke Jakarta. Kalau Tidak Percaya Silahkan Kunjungi  : 

Thursday, December 1, 2011

Persiraja Menang Tipis Atas Persebaya (2-1)


Banda Aceh - Tuan rumah Persiraja memetik kemenangan pertama saat menjamu Persebaya di Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh, Kamis (1/12). Salutnya, tim asuhan Herry Kiswanto itu mampu mempertahankan keunggulan 2-1 meski sejak menit 48 harus main dengan 10 orang. Yudi Khairudin, defender tuan rumah, diganjar kartu kuning kedua setelah melanggar Feri Irawan dari belakang.

Nyatanya, meski terus-terusan digempur lawan namun Persiraja mampu melindungi gawang Yudha Andika hingga hanya kebobolan satu gol. Dalam laga yang ditayangkan langsung Global TV itu Persebaya unggul dulu lewat M Taufiq di menit 9. Pada menit 20 Diallo Abdollaye Djibril menyamakan kedudukan dengan sundulan kepala, meneruskan sepak pojok salah satu rekannya. 


Heading pemain asal Guinea itu gagal diantisipasi kiper Persebaya, Dedi Iman.
Abdul Musawir menjadi penentu kemenangan Persiraja lewat golnya di menit 36. Ini merupakan gol ketiga Musawir setelah dua gol yang diborongnya dalam laga melawan Persija Jakarta, Minggu (27/11) lalu. Seperti yang dijanjikan Herry Kiswanto, pemain tuan rumah tampil impresif dan terus berjuang hingga menit akhir. Abdul Musawir dan kawan-kawan tak terpengaruh dengan nama besar Persebaya yang punya sejarah panjang di era perserikatan.

Sebaliknya, tanpa empat pemain asingnya kekuatan Persebaya banyak berkurang. Otavio Dutra, Amaral, Mario Karlovic, serta Andrew Barisic tidak bisa main lantaran ITC (International Transfer Certificate) mereka belum kelar. Tanpa Barisic, lini depan Persebaya yang diisi Arif Ariyanto dan Feri Irawan tampak kurang gereget.

Karena itu pada menit 50 Divaldo Alves memasukkan Miko Ardianto untuk menggantikan Eddy Gunawan. Sejak itu serangan Persebaya lebih menggigit. Tapi strategi Pesiraja menumpuk pemain di depan gawang membuat tim tamu gagal mencetak gol tambahan. Feri Ariawan memang sempat membuat peluang emas di menit 37, namun tendangan kerasnya berhasil ditip kiper Persiraja.

Herry Kiswanto usai pertandingan mengatakan, di dua pertandingan awal LPI itu para pemainnya masih terbebani. Namun pelan-pelan mereka mampu main lepas dan berani melayani permainan cepat lawan. "Kebetulan saya sedikit mengerti dengan permainan Persebaya karena ada tiga mantan anak didik saya di sana," tutur Herry.

Sedangkan Divaldo Alves, pelatih Persebaya, mengakui hari ini lawan tampil bagus. Apalagi Persiraja bisa menurunkan satu pemain asingnya, Diallo Abdollaye Djibril. Meski kalah Divaldo tetap bangga dengan perjuangan yang ditunjukkan Erol Iba dan kawan-kawan. "Kita hanya punya tiga pemain cadangan, sementara empat pemain asing belum bisa main. Kita masih cari solusi terbaik, termasuk membenahi mental pemain," tutur pelatih asal Portugal itu.

Susunan Pemain

Persiraja: Yudha Andika (G), Yudi Khairudin, Yusrizal, Andrea, Diallo Abdollaye 
Djibril, Gilang Angga, Defri Rizki (Mukhlis Nakata 38'), Erik Saputra, Fahrizal Dillah (M Nasir 75'), Syakir Sulaiman, Abdul Musawir (C). Pelatih: Herry Kiswanto

Persebaya: Dedi Iman, Mat Halil, Jefri Prasetyo, Khomad Suharto, Erol Iba (C), Jusmadi, Taufiq, Rendi Irawan, Eddy Gunawan (Miko Ardianto 50'), Arif Ariyanto, Feri Irawan. Pelatih Divaldo Alves

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More