Wednesday, April 13, 2011

KRONOLOGIS PERJALANAN S.K.U.L.L KE MEDAN (LAPORAN PERTANDINGAN & AKSI ANARKIS TERHADAP TIM PERSIRAJA)

Hari Senin, 11 April 2011, pukul 20.00 WIB   35 orang anggota SKULL (Skuller) berangkat ke Medan dengan menyewa bis PUSAKA seharga Rp. 9 juta rupiah, dari Markas SKULL di Galaxy Internet, Simpang Lima, Peunayong, Banda Aceh.     Hari Selasa, 12 April 2011..., pukul 11.00 WIB   Rombongan Skuller tiba di Medan dalam keadaan letih, dan disambut oleh para pengurus SMeCK di depan Museum Purba dalam suasana akrab penuh persaudaraan. Lalu bersama-sama menuju ke Markas SMeCK, yaitu sebuah ruko berlantai tiga.   Setibanya di Medan, Teuku Iqbal Djohan (Ketua SKULL) sudah menelepon pengurus kelompok suporter PSMS lainnya, yaitu PSMS Fans Club. Mereka yang dihubungi adalah Sdr. Teuku Muhammad Nyak Fadil (orang Aceh juga nih) dan Sdr. Ucok Lumba-Lumba, agar jangan muncul penafsiran bahwa SKULL tidak mau bersilaturahmi dengan mereka. Tetapi sayang, handphone mereka tidak ada yang aktif… Dan selanjutnya Ketua SKULL mengirimkan SMS, tapi tidak bisa masuk/terkirim.   Setibanya di Markas SMeCK, rombongan Skuller dipersilakan untuk beristirahat dan mandi. Sebagian Skuller tidur-tiduran di lantai dua, dan ada juga yang main kartu. Sebagian lagi pergi membeli makanan (karena semuanya belum sarapan dari pagi).   Setelah mandi dan makan, para anggota SKULL mulai berpencar dengan kegiatan masing-masing. Ada yang pergi membeli oleh-oleh untuk keluarga. Ada yang pergi ke rumah saudara atau teman mereka. Ada pergi jalan-jalan ke Sun Plaza. Dan ada juga yang hanya beristirahat / tidur di Markas SMeCK.     Selasa, 12 April, pukul 17.00   Semua anggota SKULL yang tadinya berpencar-pencar, berkumpul lagi di Markas SMeCK sesuai arahan Ketua SKULL. Dan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Stadion Teladan. Semua anggota SKULL berganti pakaian dengan seragam orange dan memasang aneka atribut orange (syal, bendera, topi, pin, dsb.,). Juga menyiapkan drum serta pengeras suara (megaphone) yang sudah disiapkan dari Banda Aceh.   Pengurus SMeCK memberikan saran kepada SKULL untuk menyediakan kembang api dan petasan untuk digunakan di dalam stadion, karena pertandingan berlangsung di malam hari, sehingga suasana bisa lebih meriah.     Selasa, 12 April, pukul 17.30   Bersama dengan para pengurus dan anggota SMeCK, rombongan Skuller berkumpul di depan Markas SMeCK.   Setelah melakukan do’a bersama, rombongan Skuller didampingi ratusan anggota SMeCK berangkat bersama-sama menuju ke Stadion Teladan dengan berjalan kaki (jarak Stadion Teladan ke markas SMeCK) kurang lebih 700 meter.   Sepanjang jalan, para anggota SMeCK bertindak sebagai pengawal bagi anggota SKULL, dan menutup jalan raya demi anggota SKULL yang melintas.   Setelah berjalan sekitar 10 menit, rombongan SKULL dan SMeCK tiba di Stadion Teladan. Dan ratusan anggota SMeCK yang telah menunggu di halaman stadion menyambut kedatangan anggota SKULL dengan hangat.   Kami saling berjabat tangan dan berangkulan dalam situasi damai dan penuh rasa persaudaraan. Tidak ada insiden apapun, dan tidak terdengar ejekan apapun dari para penonton lainnya yang memenuhi halaman stadion.     Selasa, 12 April, pukul 18.00   Semua anggota SKULL dan para pengurus SMeCK telah berada di dalam stadion dan duduk dengan tenang. Banyak juga orang Aceh lainnya yang ikut bergabung dan duduk bersama SKULL.   Perlahan-lahan para penonton umum dan ratusan anggota SMeCK lainnya mulai berdatangan dan memenuhi seluruh stadion. Begitu juga anggota kelompok supporter PSMS lainnya, yaitu PSMS Fans Club dan KAMPAK (Komunitas Anak Medan Pencinta Ayam Kinantan). Mereka memilih berkumpul di tribun yang berseberangan dengan tribun SMeCK dan SKULL.   Suasana masih tertib, aman dan nyaman.     Selasa, 12 April, pukul 18.30   Para pemain PERSIRAJA memasuki lapangan untuk memulai latihan ringan. SKULL dan SMeCK menyambut para pemain PERSIRAJA, dan pemain PERSIRAJA membalas dengan lambaian tangan ke arah tribun SKULL.   Sementara di tribun seberang sudah mulai terdengar cemoohan dan nyanyian untuk meruntuhkan mental para pemain PERSIRAJA.   Anggota SKULL sudah mulai menabuh drum dan bernyanyi untuk memotivasi semangat para pemain PERSIRAJA.   Akhirnya seluruh tribun stadion sudah dipenuhi oleh penonton. Para anggota SKULL pun duduk berdesak-desakan dengan para penonton umum lainnya serta para anggota SMeCK yang mengelilingi kami untuk melindungi dari kemungkinan adanya penonton yang anarkis.   Suasana lumayan menegangkan, tapi syukurlah ada pengurus dan anggota SMeCK yang konsisten memegang janji mereka untuk memberikan pengawalan kepada Skuller, sebagaimana yang telah Skuller lakukan kepada mereka ketika berada di Stadion Lampineung, Banda Aceh.     Selasa, 12 April, pukul 19.00   Kick-off!!! Wasit meniupkan peluit tanda dimulainya babak pertama.   Anggota SKULL langsung menabuh drum, menyalakan kembang api dan bernyanyi untuk memberi dukungan semangat kepada tim PERSIRAJA di lapangan.   Pertandingan berlangsung menarik. Kedua tim saling serang. Namun PERSIRAJA lebih unggul. Beberapa kali serangan balik PERSIRAJA menghasilkan peluang emas. Sayang koordinasi Christian Bekatal dengan Abdul Musawir kurang baik, sehingga sebuah peluang yang seharusnya menjadi gol, terbuang percuma. Satu sundulan Bekatal juga membentur tiang gawang PSMS.   Para Skuller sudah mulai yakin, bahwa PERSIRAJA akan mampu memenangkan pertandingan ini.     Selasa, 12 April, pukul 19.45   Wasit meniup peluit tanda babak pertama selesai. Sayang sekali tidak ada gol yang tercipta untuk PERSIRAJA, meskipun PERSIRAJA menguasai jalannya pertandingan.   Hasil babak pertama adalah kacamata ( 0-0 ). Dan babak pertama berlangsung tanpa insiden apapun, baik di dalam lapangan maupun di tribun penonton. Para pemain dari kedua tim bertanding dengan sportif. Dan tidak ada pelemparan apapun ke dalam lapangan yang dilakukan oleh penonton.     Selasa, 12 April, pukul 19.50   Setelah para pemain PERSIRAJA dan pelatih Herry Kiswanto memasuki kamar ganti... Di dalam lapangan terjadilah aksi yang unik, aneh, sekaligus menyebalkan dari salah seorang ofisial tim PERSIRAJA, yaitu Sdr. (nama kami sembunyikan)…   Ia dengan santai berjalan dari bench (bangku cadangan) PERSIRAJA ke arah gawang sebelah kanan (yang akan menjadi gawang PERSIRAJA di babak kedua), dan sesampainya di dalam gawang, ia mulai melakukan aksi konyolnya.   Ofisial PERSIRAJA berseragam kaus biru ini berjongkok di dalam gawang dan (maaf) bergaya seperti mengencingi gawang (kami yang melihat aksi ini dari tribun penonton tidak tau persis apakah dia memang benar-benar kencing atau hanya berpura-pura).   Tapi jelas, tindakan itu dikecam oleh puluhan ribu penonton (bahkan kami juga mengecam tindakan ini).   Akibat aksi pelecehan ofisial PERSIRAJA inilah, mulai berhamburan botol-botol minuman dari seluruh arah tribun ke ofisial PERSIRAJA tersebut.   Tapi –meskipun dilempari puluhan botol— ia dengan gaya santai berjalan kembali ke bench  PERSIRAJA, sehingga bangku cadangan PERSIRAJA pun ikut menjadi sasaran pelemparan oleh penonton.   Aksi sang ofisial PERSIRAJA tadi sangat-sangat mengecewakan kami. Bayangkan, di kandang sendiri (Stadion Lampineung) kita tidak pernah melihat aksi "mengencingi" gawang ini. Tapi kenapa justru di kandang lawan, ia berani berbuat aneh seperti itu?   Tidakkah dia berpikir bahwa akibat tindakannya tersebut, keselamatan anggota SKULL yang berada di dalam kepungan penonton tuan rumah akan terancam? Begitu juga keselamatan para pemain Persiraja?   CATATAN: Menurut informasi yang belakangan kami terima dari Sulaiman Romario (salah satu asisten pelatih PERSIRAJA), si ofisial yang berbuat aksi aneh itu memang tidak mengencingi gawang, tapi ia hanya berjongkok untuk menaburkan garam (apalagi ini?)…   Berawal dari tindakan aneh inilah, situasi di dalam stadion mulai rusuh.   Sehingga salah satu suporter PSMS yg tidak terima dengan pelecehan tersebut, melompat masuk ke dalam lapangan dan membalas dengan mengencingi gawang.   Beberapa penonton yang ada di sekeliling SKULL juga mulai marah dan melempari SKULL dengan botol minuman. Beberapa botol mendarat di kepala dan tubuh anggota SKULL. Termasuk mengenai badan Bang Irwan Djohan (penasehat SKULL), juga anggota SKULL yg sedang menabuh drum.   Petasan mulai diledakkan oleh para penonton, termasuk oleh SKULL sendiri. Kami kecewa dengan perbuatan ofisial PERSIRAJA tersebut yang jelas-jelas telah memprovokasi penonton.   Untunglah, para pengurus SMeCK tidak ikut panas dan terprovokasi dengan situasi yang mulai rusuh itu. Mereka tetap menjaga komitmen untuk melindungi SKULL.   Akibatnya terjadi pertengkaran dan saling maki antara pengurus SMeCK dan para penonton umum yang melempari anggota SKULL, bahkan hampir terjadi perkelahian antara pengurus SMeCK dengan para penonton umum yang mengelilingi SKULL.   Kami hanya bisa pasrah dengan situasi itu. Jumlah anggota SKULL hanya 35 orang, sedangkan penonton jumlahnya lebih dari 25.000 orang. Bila terjadi keributan, bisa dipastikan kami mati diinjak-injak.   Untunglah para anggota SKULL bisa menahan diri untuk tidak ikut-ikutan bertengkar dengan penonton. Ketua SKULL juga meminta para pengurus SMeCK untuk bersabar menghadapi situasi itu. Karena kami tidak ingin gara-gara melindungi anggota SKULL, terjadi keributan antara SMeCK dengan masyarakat Medan sendiri.   Yang pasti, bila tidak dikelilingi dan dilindungi oleh anggota SMeCK, mungkin para anggota SKULL yang terhimpit di tengah-tengah massa, sudah dikeroyok dan mati di dalam Stadion Teladan… Kami mengucapkan terimakasih kepada SMeCK.     Istirahat dulu membaca, tarik nafas dalam-dalam… Dan lanjuuut...   Situasi stadion masih kacau… Tapi aneh bin ajaib… Sang ofisial PERSIRAJA yang berbuat pelecehan tadi, kembali beraksi dengan berjalan santai ke arah gawang meski ia dihujani lemparan botol oleh penonton.   Ia berjongkok lagi di dalam gawang, dan melakukan sesuatu (yang kami sendiri tidak tau persis apa yang dia lakukan), pokoknya semacam ritual perdukunan yang mungkin untuk membuat gawang PERSIRAJA tidak bisa dijebol pada babak kedua.   Dan akibatnya apa? Hujan makian ribuan penonton dan hujan botol semakin deras diarahkan ke bangku cadangan PERSIRAJA.   Beberapa menit kemudian para pemain PSMS mulai memasuki lapangan pertandingan. Tapi setelah beberapa menit menunggu, pemain PERSIRAJA tidak juga kelihatan. Di sekeliling lapangan penonton sudah tidak sabar dan semakin menghujat PERSIRAJA.   Di sekeliling SKULL, para penonton juga semakin beringas dan melempari SKULL dengan botol. Sehingga para pengurus SMeCK segera menambahkan jumlah anggotanya untuk mengelilingi SKULL agar selamat dari amukan penonton.   CATATAN: Kami tidak tau persis apa yang terjadi di kamar ganti terhadap para pemain PERSIRAJA karena kami berada di tribun penonton. Namun saat para pemain PERSIRAJA muncul, kepala Christian Bekatal sudah dibungkus dengan perban… Kami pun bertanya-tanya, ada apa?...  Ternyata belakangan baru kami menerima kabar telah terjadi insiden pemukulan di lorong menuju kamar ganti terhadap Bekatal, yang kami tidak tau persis siapa pelakunya... Ada yang bilang pelakunya beberapa suporter dari PSMS Fans Club atau Kampak… Ada juga yang bilang ofisial PSMS… Ada juga yang bilang penonton umum… Bahkan ada yang bilang pelakunya adalah aparat keamanan… Entahlah, kami tidak melihat langsung kejadian itu.     Lanjut yaaa…   Nah, selanjutnya, para pemain PERSIRAJA mulai muncul ke tepi lapangan untuk memulai babak kedua. Tapi karena situasi sudah mulai tak terkendali, para penonton dari tribun VIP dan kiri kanan VIP, menghujani pemain PERSIRAJA dengan botol.   Ketika dilempari ini, kami melihat ada beberapa pemain PERSIRAJA yang bersikap santai saja dan sambil tertawa menendang botol yang sedang melayang ke arah mereka (kami salut dengan keberaniannya, tapi itu justru semakin memprovokasi penonton wahee syedara kamoe meutuah)… :(   Akibat kejadian ini, aparat kemanan meminta para pemain dan ofisial PERSIRAJA untuk kembali masuk ke dalam. Sementara di lapangan, para penonton sudah tidak sabar untuk menyaksikan laga babak kedua.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 20.20   Setelah terhenti sekitar 35 menit, akhirnya pertandingan bisa kembali dilanjutkan.   Namun akibat berbagai insiden yang terjadi, permainan PERSIRAJA di babak kedua mulai hancur-hancuran, dan sangat jauh dari penampilan di babak pertama.   Koordinasi antar lini buruk, emosi yang muncul juga membuat pertandingan berjalan keras dan kasar, saling tabrak kerap terjadi, sehingga wasit terpaksa menghentikan pertandingan beberapa kali karena ada pemain dari kedua tim yang tergeletak dalam lapangan.   Selain itu, dari arah tribun yang berseberangan dengan tribun SKULL, hujan botol masih sering terjadi, terutama di saat pemain PERSIRAJA mendapatkan throw-in (lemparan ke dalam) dan corner-kick (tendangan sudut).   Dalam pertandingan ini, akhirnya PERSIRAJA kalah 2-0 lewat sebuah gol pasca kemelut di depan gawang, dan sebuah gol lagi hasil tendangan penalti.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 21.15   Wasit meniup peluit panjang, pertandingan pun selesai. Kami melihat para pemain PERSIRAJA dan PSMS saling berpelukan. Beberapa suporter PSMS dari SMeCK masuk ke lapangan dan berlari ke arah pemain PERSIRAJA untuk menjabat tangan para pemain PERSIRAJA.   Tak lama, para pemain PERSIRAJA berjalan ke arah tribun SKULL dan melambaikan tangan tanda terimakasih kepada anggota SKULL yang sudah rela mengorbankan waktu, tenaga dan uangnya, untuk jauh-jauh pergi ke Medan demi mendukung mereka.   Waktu berjalan, dan para penonton sudah mulai berjalan keluar. Hebatnya, para penonton dan suporter yang melewati tribun tempat anggota SKULL berkumpul tidak ada yang berbuat anarkis atau melontarkan ejekan atau makian kepada SKULL. Semuanya baik-baik dan aman-aman saja (berkat para anggota SMeCK yang setia mendampingi kami).   Mungkin situasi damai ini bisa terjadi karena PSMS berhasil menang... Jujur, kami tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada SKULL bila hasil pertandingan imbang, apalagi kalau PSMS kalah... Bisa jadi kami pulang ke Banda Aceh dengan mobil ambulan :(   Demi keamanan anggota SKULL, para pengurus SMeCK meminta kami untuk tidak keluar dari stadion dulu sampai seluruh penonton lainnya keluar. Sehingga kami mengisi waktu dengan saling berpelukan, berfoto-foto, saling menukar syal, membakar kembang api dan bernyanyi bersama-sama.   Para suporter dari SMeCK juga beramai-ramai ikut menyanyikan lagu “Bungong Jeumpa”.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.00   Akhirnya lampu stadion pun padam… Di tengah kegelapan kami pun berjalan keluar dari stadion dengan bantuan lampu handphone sambil tetap didampingi oleh puluhan pengurus SMeCK.   CATATAN: Selama menunggu keluar dari stadion, kami tidak tau persis apa yang terjadi pada tim PERSIRAJA... Yang pasti, saat kami telah berada diluar stadion, para polisi telah berbaris, dan bis rombongan PERSIRAJA sudah tidak ada… Namun di beberapa sudut stadion masih tampak para suporter PSMS (yang entah dari kelompok mana) berkumpul-kumpul terpisah-pisah memandangi kami dengan sorot mata permusuhan… Tapi, lebih banyak lagi jumlah suporter PSMS yang memeluk kami, menjabat tangan kami, dan mengajak kami foto bersama.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.10   Rombongan SKULL yang terus didampingi oleh pangurus SMecK, tiba di Markas SMeCK dengan hati kecewa dan dalam kondisi tubuh yang sangat letih.   Kami segera bersiap-siap untuk kembali pulang ke Banda Aceh. Beberapa anggota SKULL ada yang makan malam dulu di warung mie Aceh (yang berada persis di sebelah Markas SMeCK).   Sementara yang lainnya mandi, berganti pakaian, menyiapkan tas masing-masing dan ada juga yang bersantai ngobrol-ngobrol dengan anggota SMeCK dan foto-foto bersama. Ada juga yang saling bertukar kaus seragam sebagai tanda persaudaraan.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.20   Tiba-tiba sebuah kabar tidak sedap kami terima. Lewat Facebook, salah satu anggota SKULL yang pergi ke Medan bersama keluarganya untuk menonton pertandingan memberi informasi bahwa ia melihat bis Persiraja dilempari oleh sekelompok orang, yang menurut kabar berkostum kelompok suporter lain (bukan SMeCK)… Kami terkejut! Begitu juga para pengurus SMeCK.   Tak lama, handphone Ketua SKULL berdering… Yang menelepon adalah Effendi HT (asisten pelatih PERSIRAJA), untuk memberi kabar bahwa bis PERSIRAJA dilempari batu, sehingga kaca bis pecah, beberapa pemain terluka kena pecahan kaca, dan kini mereka sedang diamankan oleh kepolisian di pos polisi Merdeka Walk.   Maka Ketua SKULL bersama beberapa anggota SKULL, serta Ketua SMeCK, Nata Simangunsong dan beberapa anggota SMeCK lainnya segera tancap gas dengan berboncengan naik sepeda motor ke pos polisi Merdeka Walk.   Sedangkan beberapa anggota SKULL dan anggota SMeCK lainnya menunggu di Markas SMeck dengan hati penasaran dan was-was.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.30   Ketua SKULL, Ketua SMeCK dan para anggotanya tiba di pos polisi Merdeka Walk, dan langsung menemui para pemain PERSIRAJA yang sedang dilindungi oleh aparat kepolisian. Tampak Bapak Let Bugeh dan mantan pelatih PERSIRAJA asal Medan, Suryanto Herman, yang kini menjadi pengurus / panpel PSMS berada di tempat itu. Mereka semua mengecam tindakan brutal para pelaku pelemparan bis.   Ketua SKULL menemui pelatih Herry Kiswanto dan asisten pelatih Effendi HT. Mereka semua bercerita bahwa saat keluar dari stadion, semuanya aman-aman saja dan sedikitpun tidak menyangka akan diserang di tengah perjalanan menuju hotel.   Beberapa pemain yang menjadi korban pelemparan adalah Abdul Musawir dan Andrea. Selain itu, sang ofisial “nyentrik” yang membuat adegan "mengencingi gawang + menaburkan garam", juga terluka akibat pecahan kaca bis.   Di luar pos polisi masih tampak segerombolan oknum suporter dari kelompok yang berseberangan dengan SMeCK menunggu di atas sepeda motor.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.00   Ketua SMeCK dan beberapa pengurus SMeCK yang merasa malu atas terjadinya penyerangan ini marah besar, dan mereka menyebar anggotanya untuk memburu para pelaku dari kelompok suporter PSMS lain yang juga merupakan musuh mereka.   Saat dikejar, para pelaku itu melarikan diri naik sepeda motor. Namun menurut informasi yang kami terima dari pengurus SMeCK, dua orang pelaku dapat ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.   Selain itu, para pengurus SMeCK dan polisi telah bertekad untuk memburu ketua dan pengurus kelompok suporter yang telah melakukan aksi penyerangan pengecut tersebut malam itu juga.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.30   Ketua SKULL, Ketua SMeCK dan para anggotanya kembali tiba di Markas SMeCK.   Para pengurus SMeCK tampak geram dan berjanji kepada SKULL untuk membereskan masalah ini hingga tuntas. Karena menurut mereka tindakan penyerangan tersebut telah mencoreng nama baik Kota Medan dan klub PSMS.   Tindakan brutal itu juga telah merusak citra semua kelompok suporter PSMS, termasuk nama baik SMeCK yang selama ini dikenal sportif dan bersaudara dengan SKULL.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.45   Rombongan SKULL dilepas oleh para pengurus dan anggota SMeCK di depan Markas SMeCK.   Ketua SMeCK menyampaikan penyesalan dan permohonan maafnya atas insiden penyerangan terhadap bis PERSIRAJA yang sama sekali diluar dugaan mereka.   Dan sebelum berjalan menuju ke bis, semua anggota SKULL dan SMeCK sempat melakukan do’a bersama.     Rabu, 13 April, sekitar pukul 00.00   Rombongan SKULL berjalan kaki dengan didampingi oleh puluhan anggota dan pengurus SMeCK menuju ke bis yang telah menunggu.   Sepanjang jalan, Skullers dan Smeckers saling berjabat tangan, berpelukan, dan menyayikan lagu “Sayonara”.   Sampai semua Skullers naik ke dalam bis, para Smeckers masih berdiri diluar mengelilingi bis… Bis pun berjalan, dan kami berangkat pulang menuju Kota Banda Aceh tercinta dengan iringan salam dan lambaian tangan penuh rasa persaudaraan dari para Smeckers.   Semoga persaudaraan dan perdamaian ini bisa terus berlanjut dan tidak terpengaruh dengan ulah segelintir oknum provokator yang tidak senang dengan kemajuan SKULL, kemajuan SMeCK, dan merasa iri dengan persaudaraan di antara kedua kelompok suporter ini.   Yang pasti –menurut kami— semua anggota dan terutama pengurus SMeCK telah lebih dari maksimal dalam memberikan penyambutan, pelayanan dan perlindungan kepada SKULL. Apa yang mereka berikan jauh lebih baik dari apa yang telah SKULL berikan kepada mereka di saat SMeCK berkunjung ke Banda Aceh.   Kami mengucapkan terimakasih kepada saudara-saudara kami para Smeckers, yang telah dengan sangat luar biasa menjamu kami selama kami berada di Medan.   Sampai ketemu lagi saudara kami… Salam Sada Roha!! Saleum Saboh Hatee!!     CATATAN AKHIR:Terkait kasus pelemparan bis tim PERSIRAJA, kami  (SKULL) mengutuk keras tindakan yang tidak terpuji itu. Dan kami berharap para pelakunya dapat dijatuhi hukuman setimpal, entah larangan menonton pertandingan PSMS untuk kelompok tersebut, atau bahkan pembekuan / pembubaran paksa kelompok suporter anarkis tersebut… Padahal kelompok ini juga hadir ke Banda Aceh dulu, dan tidak pernah kami sentuh sehelai rambutpun, bahkan kami juga yang memberikan tiket khusus kepada mereka, sama seperti yg kami lakukan terhadap SMeCK.Dan sebelumnya, kami memohon maaf kepada saudara-saudara kami dari SMeCK, seandainya akibat kejadian yang dilakukan oleh segelintir oknum suporter diluar SMeCK itu, akan membawa dampak yang buruk terhadap tim PSMS, misalnya PSSI mengeluarkan sanksi kepada klub PSMS, seperti pertandingan tanpa penonton, pertandingan di luar Kota Medan, atau bahkan hukuman pengurangan poin… Karena demi memenuhi rasa keadilan masyarakat pencinta PERSIRAJA di Banda Aceh, mau tidak mau manajemen PERSIRAJA harus mengambil langkah hukum untuk memperkarakan kasus tersebut… Kami mohon dimaklumi.Dan untuk Panitia Pelaksana, Inspektur Pertandingan atau Manajemen PSMS, juga berhak untuk melaporkan tindakan pelecehan yang dilakukan oleh oknum ofisial PERSIRAJA di saat menjelang babak kedua, sehingga situasi pertandingan yang sebelumnya tertib dan damai berubah menjadi huru-hara.Intinya, untuk masalah insiden di dalam lapangan pertandingan dan pelemparan di luar lapangan usai pertandingan… Biarlah manajemen klub yang mengurusnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di PSSI… Sedangkan SKULL - SMeCK tetap bersaudara sampai selamanya.   TULISAN INI KAMI BUAT TERBURU-BURU UNTUK SECEPATNYA MENGHINDARI MIS-INTERPRETASI YANG BERKEMBANG DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT… SERTA PROVOKASI-PROVOKASI DARI OKNUM-OKNUM DI FACEBOOK YANG SEBENARNYA TIDAK HADIR MENYAKSIKAN PERTANDINGAN SECARA LANGSUNG DI MEDAN… JADI, TULISAN INI AKAN TERUS KAMI LENGKAPI (REVISI) UNTUK SEMAKIN MENYESUAIKANNYA DENGAN KEJADIAN YANG SESUNGGUHNYA, KARENA MUNGKIN MASIH ADA TAMBAHAN INFORMASI DARI KAWAN-KAWAN SKULLER LAINNYA YANG IKUT HADIR DI STADION TELADAN. Lihat Selengkapnya

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More