STADION HARAPAN BANGSA

Stadion harapan bangsa, kapasitas 40.000 kursi, Banda Aceh, Nanggroe Aceh Darussalam

PERSIRAJA BANDA ACEH

TEAM PERSIRAJA SAAT BERTANDING DI MANAHAN SOLO, BERHASIL MEMBAWA PULANG TROPI RUNNER UP DAN MASUK LIGA INDONESIA

PERSIRAJA TEAM

Team Persiraja Banda Aceh

PERSIRAJA SUPPORTER

We are s.k.u.l.l.e.r it's an honour to support persiraja in the bad times even worst.

SUPPORTER PERSIRAJA

Go GO GO Persiraja , persiraja pasti menang.

Monday, April 25, 2011

ISI SURAT PERNYATAAN LANGSUNG KE WALI KOTA


 
"kepada Yth.bapak walikota banda aceh.
kami sebagai warga dan masyarakat kota banda aceh.
meminta dan mengharapkan pencalonan Persiraja sebagai tuan rumah babak 8 besar kompetisi divisi utama 2010/2011 sebagai mana dengan program visit banda aceh 2011 untuk memperkenalkan banda aceh kemasyarakat luas.
Alasan ketidak adaan dana kami iklhas diserap dari APBK,dari pada pada akhir jabatan dipakai untuk jalan2 keluar negri.
ini adalah moment penting Persiraja untuk melaju ke ISL.

kami bosan Persiraja selalu dikerjain diluar.
kami bosan harus menunggu 2 musim lagi untuk ke ISL.

Terima kasih.

Hidup Persiraja...
Hidup Persiraja...
Hidup Persiraja..."
Oleh : ADY YOOA

KARENA SKULL HATI WALIKOTA TERBUKA

BANDA ACEH : Skuller sempat kecewa ketika  mengetahui kabar dari pemerintah kota Banda Aceh menolak tawaran dari BLI (Badan Liga Indonesia) untuk jadi tuan rumah 8 besar liga ti-phon. Pada pertandingan terakhir tadi (25/4/11/) sore para skuller berusaha mendesak  walikota Banda Aceh supaya mau mendaftarkan banda aceh menjadi tuan rumah 8 besar. Dengan berbagai cara skuller tempuh agar keinginan pecinta PERSIRAJA terwujut.termasuk dgn membawa spanduk yg brtuliskan "SKULL KECEWA KALO BANDA ACEH GAGAL MENJADI TUAN RUMAH 8 BESAR" kemudian jika Banda Aceh menjadi tuan rumah Liga Ti-Phone, Ini merupakan keuntungan yang sangat besar Bagi Visit To Banda Aceh yang dicanngkan Selama ini.semoga apa yang skull perjuangkan dan harapan seluruh pecinta PERSIRAJA terwujut,
Album Oleh : Muktie Romansa
Oleh :  T. Muffri Zubainur/PONPI

PERSIRAJA BANDA ACEH DIPASTIKAN LOLOS KE BABAK 8 BESAR & MECALONKAN DIRI MENJADI TUAN RUMAH LIGA TI -PHONE

BANDA ACEH - Persiraja Banda Aceh memastikan diri lolos ke putaran 8 besar Liga Ti-Phone Indonesia setelah dalam pertandingan terakhir mengalahkan PS Bengkulu dengan skor 3-0 di Stadio H.Dimurthala, Lampineung, Banda Aceh.
Bermain di hadapan sekitar 15 ribu suporter, Persiraja langsung mengambil inisiatif serangan sejak kick off babak pertama ditiupkan. Pada menit ke-3 Persiraja mendapatkan hadiah penalti setelah seorang pemain bawah PS Bengkulu hands ball di kotak terlarang. Namun sayang tendangan penalti Abdul Musawir mampu dibaca kiper PS Bengkulu.
Persiraja yang butuh poin penuh, terus menekan tim tamu yang bertanding tanpa target. Akhirnya Persiraja berhasil membuka keunggulan pada menit 27 melalui sundulan Nanda Lubis. Unggul satu gol menambah semangat tim lantak laju, silih berganti serangan dari sayap kanan dan kiri dilakukan. Abdul Musawir kerap berganti posisi dengan Mukhlis Nakata untuk merepotkan barisan pertahanan laskar Tobo Kito.
Tim tamu yang bermain tanpa beban hanya mengandalkan serangan balik, namun kokohnya lini belakang Persiraja yang dikawal Irwanto dan Tong Mayega Ely Maurel membuat serangan PS Bengkulu selalu kandas. Persiraja yang terus menekan menambah gol melalui Nanda Lubis pada menit 43. Gol ini tercipta berkat assist Musawir yang langsung di sambut dengan tendangan first time kaki kanan Nanda Lubis, gol bersarang di sudut kiri kanan gawang PS Bengkulu.
Dibabak kedua tempo permainan kedua tim semakin menurun, Persiraja yang telah unggul dua gol terlihat lebih santai dalam penguasaan bola. Pada menit 65, pemain belakang PS Bengkulu kembali hands ball, tanpa ampun wasit langsung menunjuk titik putih. Dengan dingin, pemain belakang Persiraja, Irwanto mencetak gol ketiga setelah tendangannya mampu mengecoh penjaga gawang PS Bengkulu.
Unggul tiga gol pelatih Persiraja menganti tiga pemain utama mereka, Erik Saputra keluar digantikan Azhari, Adhi masuk menggantikan Tong Mayega Ely dan Fahrizal Dillah digantikan Akly. Namun hingga wasit meniup peulit akhir pertandingan skor tetap 3-0 untuk tuan rumah. Dalam pertandingan sore tadi, tidak ada satupun kartu yang dikeluarkan wasit.
Sejenak setelah peluit akhir babak kedua ditiupkan, ratusan suporter Persiraja berhamburan kedalam lapangan merayakan lolosnya Persiraja ke putaran 8 besar. Kapten Persiraja, Abdul Musawir mengatakan kemenangan tersebut merupakan hadiah bagi pelatih Herry Kiswanto yang berulangtahun.
Bonus 25 Juta
Sementara itu Ketua Umum Persiraja, Mawardi Nurdin usai pertandingan menyerahkan bonus senilai 25 juta rupiah. Ia mengatakan bonus tersebut diharapkan bisa memberikan motivasi bagi para pemain.
Ia juga mengatakan setelah Persiraja resmi lolos ke 8 besar, Selasa besok , Persiraja akan mengirimkan surat resmi permohonan menjadi tuan rumah kepada PSSI. Walikota mengatakan akan mengupayakan dana dari berbagai pihak dan donatur. "Saya akan turun langsung mencari dana untuk persiapan 8 besar, jika perlu berhutang, kami akan berhutang, karena dengan menjadi tuan rumah, peluang lolos ke Liga Super semakin besar," ujarnya.

Sementara itu Manager Persiraja, Adly Tajok mengatakan ada tiga stadion yang disiapkan untuk putaran 8 besar jika Persiraja dipercaya menjadi tuan rumah. Stadion tersebut adalah Harapan Bangsa Lhoong Raya, H.Dimurthala , dan lapangan sintetis Lhoong Raya.
"Kami mengharapkan doa restu masyarakat Aceh karena semua tim yang lolos berkeinginan menjadi tuan tumah. Sedangkan PSSI baru akan memutuskan tempat 8 besar pada 2 Mei mendatang." pungkasnya.

AlBUM OLEH : MUKTI ROMANSA

Diposkan OLEH :  http://www.lintasaceh.com/index.php/olah-raga/lintas-aceh-sport/aceh-sports/620-persiraja-resmi-calonkan-diri-jadi-tuan-rumah-8-besar

Thursday, April 21, 2011

PELAJAR SEPAK BOLA ACEH PULANG KAMPUNG SETELAH MENUNTUT ILMU DI PARAGUAY




BANDA ACEH - Kontrak belajar 30 siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh, yang dikirim ke Paraguay, Amerika Latin, untuk menjadi pemain sepakbola profesional, berakhir seiring selesainya Ujian Nasional (UN) 2011 tingkat SMA, Kamis (21/4) hari ini.

Sebanyak 12 siswa, kontraknya yang sudah berlangsung selama tiga tahun, tidak diperpanjang lagi dan segera dipulangkan ke Aceh. Sedangkan 18 lainnya, kini masuk dalam berbagai klub sepakbola di Amerika Latin itu untuk mengikuti kompetisi Liga Paraguay dan Argentina, yang berlangsung hingga Oktrober 2011 nanti.

Hal itu diungkapkan Kepala Sekolah SMA Negeri 9 Banda Aceh, Dra Hj Aisyah kepada Wakil Ketua II Koordinator Bidang Pendidikan DPRA Drs Sulaiman Abda, di ruang kerjanya, pada waktu melakukan pemantauan ujian nasional ke sekolah tersebut, Rabu (20/4) kemarin.

Menurut Aisyah, pengiriman 30 orang siswa olahraga itu ke Paraguay, dimaksudkan untuk berlatih sepakbola profesional, sehingga pendidikan teknis sepakbola yang didapatkannya dari sana nanti bisa menjadi bekal hidupnya di kemudian hari dan dapat membawa harum nama daerah Aceh di tingkat nasional maupun dunia internasional.

“Paraguay dipilih sebagai tempat belajar dan menimba pengalaman teknis sepakbola yang baik dan benar, karena Pemerintah Aceh bersama KONI Aceh menilai negara itu punya sekolah sepakbola khusus dan telah menghasilkan banyak pemain bola profesional yang telah mengharumkan nama negaranya,” kata Aisyah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Aceh, Drs Hasan Basri MM, membenarkan bahwa masa belajar dan berlatih sepakbola bagi 30 siswa SMAN 9 Banda Aceh di Paraguay, berakhir pada tahun ajaran 2011 ini. “Sebanyak 12 siswa akan segera dipulangkan ke Aceh setelah UN 2011 dan 18 lainnya yang kini ditarik sejumlah klub sepakbola di Paraguay dan Argentina untuk memperkuat liga nasional negara tersebut,” katanya kepada Serambi, kemarin.

Dikatakannya, mereka akan tetap di bawah koordinasi Dispora Aceh. Mereka rencananya akan dijadikan Timnas Aceh untuk mengikuti berbagai kompetisi sepakbola tigkat nasional maupun intrenasional, baik yang dilaksanakan di Aceh maupun di luar Aceh dan luar negeri. “Mereka bisa saja masuk memperkuat klub sepakbola di Aceh atau main di Liga Super Indonesia maupun Liga Primer Indonesia atas izin dari Dispora Aceh,” kata Hasan Basri.

Wakil Ketua II Koordinator Bidang Pendidikan DPRA, Drs Sulaiman Abda mengatakan, sependapat dengan saran dan usul Kadispora dan Kadis Pendidikan Aceh. Untuk maksud tersebut, Dispora perlu membuat program lanjutan untuk 30 siswa SMA Negeri 9 Banda Aceh yang telah belajar di Paraguay itu. “Program ini hendaknya disampaikan kepada Gubernur Aceh untuk dilanjutkan ke DPRA, guna penyediaan anggarannya pada RAPBA 2012 mendatang,” katanya.(her)  

Wednesday, April 20, 2011

LOE JUAL KAMI BELI ( SKULLER SEJATI SAMPAI MATI)


SIAPA BILANG ANAK SKULL YG CINTA DAMAI NGGAK MAMPU MELAYANI AJAKAN BERPERANG?

SIAPA BILANG SKULLER KURANG MILITAN DALAM MEMPERTAHANKAN MARWAH KUTARAJA?
...
SALUT!!

KARENA ANAK-ANAK SKULL BENTENG KUTARAJA
PARA SKULLER LAYAK DIBERI GELAR PAHLAWAN KUTARAJA!!! 

Di foto ini para SKULLER seperti betul-betul sedang berada di tengah medan tempur...

- Ada pemegang panji / bendera yang bertindak sebagai motivator dan pemberi aba-aba.
...
- Ada ketua umum yang berdiri di garis depan sebagai komandan.

- Ada penabuh drum yang terus membakar semangat pasukan.

dan...

- Ada sejumlah prajurit yang sedang menembak musuh.

Tapi harus diketahui (bagi yg belum tahu)...

Bahwa selama 3 tahun berdiri (2007-2010), SKULL nggak pernah terlibat perbuatan anarkis seperti yg ada di foto ini (lempar2an dalam stadion).
...
SUMPAH! Sekalipun nggak pernah! Boleh ditanya ke pengurus Persiraja atau penggemar sepakbola lainnya yg biasa nonton di stadion.

SKULL sama sekali nggak ingin kejadian seperti ini terulang kembali... Tapi mau nggak mau harus siap bila ada yg menyerang kami... "Siapa yg mau mati konyol?"  Tapi Alhamdulillah sekarang sudah damai berkat mediator. Skull aman buat Suporter mana aja , Asal jgn menganggu .

Oleh : Skull Persiraja-Full
 

Monday, April 18, 2011

LAGA IMBANG (PERSIRAJA VS PROTITAN) PERSIRAJA PIMPIN KLASEMEN

MEDAN - Tim tuan rumah Pro Titan gagal mendulang hasil maksimal di kandang setelah hanya bermain imbang 0-0 dengan tamunya Persiraja dalam lanjutan kompetisi divisi utama di Stadion Teladan Medan, Senin.
Pada babak pertama, kedua tim yang sama-sama berambisi memetik kemenangan, silih berganti melancarkan serangan. Berkali-kali pula kedua tim berhasil masuk hingga ke jantung pertahanan lawan.
Namun hingga babak pertama usai, tidak satu pun gol berhasil tercipta.
Pada babak kedua, ketika memasuki menit ke-50 hujan turun dengan cukup deras sehingga lapangan digenangi air. Kondisi tersebut memaksa wasit Doni Setia menghentikan pertandingan 2x30 menit menunggu hujan reda dan air yang menggenangi lapangan surut.
Namun saat pertandingan dilanjutkan, permainan jadi tidak semenarik seperti di babak pertama. Lapangan yang masih tergenang air membuat bola-bola umpan sering kali tersangkut di genangan air, bahkan tak jarang pula pemain-pemain kedua tim tergelincir akibat licinnya lapangan.
Hingga pertandingan usai, kedudukan tetap tidak berubah 0-0.
Pelatih Pro Titan, Dick Buiteler, mengatakan lapangan yang tergenang air dan licin membuat timnya tidak dapat mengembangkan permainan.
Selain itu, strategi yang disusun sejak awal juga jadi tidak dapat diterapkan secara maksimal.
"Kami seperti menyaksikan pertandingan antar kampung, kedua tim hanya mengandalkan naluri saja tanpa terlihat seperti pemain profesional. Bagaimana mau bagus kalau lapangan digenangi air. Hasil imbang ini tentunya mengecewakan bagi kami karena kami tuan rumah," katanya.
Asisten pelatih Persiraja, Sulaiman Abdullah, juga menyampaikan kekesalan atas kondisi lapangan yang tergenang air sehingga pola permainan jadi tidak terarah. Pemain asal tendang, karena keadaan memang tidak memungkinkan untuk bermain cantik.
Namun ia mengakui hasil seri tersebut cukup membuatnya puas, karena dengan demikian mereka saat ini dapat memuncaki klasemen sementara dengan nilai 45. Artinya peluang untuk masuk babak delapan besar semakin terbuka lebar.
"Kondisi lapangan yang becek dan licin membuat permainan susah ditebak. Namun hasil imbang itu cukup membuat kami puas. Kami masih menyisakan satu pertandingan lagi menghadapi PS Bengkulu dikandang, kalau menang, kami akan masuk babak delapan besar," katanya. (ann)  foto : antara

Saturday, April 16, 2011

"MENGENAL LEBIH DEKAT TEUKU IRWAN DJOHAN, CALON WALIKOTA BANDA ACEH"

Selamat pagi Bang Irwan, sekarang kita bincang-bincang tentang olahraga. Bisa ceritakan visi Anda di bidang olahraga?

Kali ini soal olahraga ya? Oke. Visi saya di bidang olahraga sudah pasti untuk memajukan setiap cabang olahraga yang ada di Kota Banda Aceh.

Dan indikator untuk menilai berhasil tidaknya upaya saya dalam memajukan dunia olahraga di Banda Aceh itu mudah saja, yaitu dengan melihat hasil dari Pekan Olahraga Provinsi yang akan datang.

Sekarang kita mengetahui, bahwa prestasi Kota Banda Aceh di Pekan Olahraga Provinsi ke-11 tahun 2010 lalu di Bireuen merosot.

Padahal di dua event sebelumnya, yaitu di tahun 2002 dan 2006, Banda Aceh selalu berhasil menjadi juara umum.

Di Pekan Olahraga Provinsi ke-11 di Bireuen tahun 2010 lalu, Banda Aceh hanya meraih peringkat ke-2, kalah dari Kabupaten Aceh Utara.

Dan perolehan medali kita juga sangat jauh tertinggal dari Aceh Utara. Dimana kita hanya meraih 45 medali emas, sedangkan Aceh Utara bisa mendapatkan 80 medali emas.

Jadi, di Pekan Olahraga Provinsi ke-12 yang akan datang, yaitu tahun 2014, saya menargetkan Banda Aceh harus bisa kembali menjadi juara umum.

Selain itu saya juga akan perjuangkan agar Kota Banda Aceh bisa ditunjuk selaku tuan rumah.

Kalau berhasil menjadi tuan rumah dampaknya sangat besar untuk kota kita dan warganya. Bukan hanya di bidang prestasi olahraga, tapi juga dampak positif di bidang ekonomi, pembangunan infrastruktur, dan sebagainya.


Anda katakan ingin memajukan setiap cabang olahraga, caranya?

Seandainya warga Banda Aceh memberi kepercayaan untuk saya sebagai walikota, saya akan mendukung pengembangan setiap cabang olahraga, yaitu dengan memberi perhatian khusus dan kontinyu kepada setiap Pengurus Cabang atau Pengcab olahraga yang ada di Banda Aceh.

Perhatian serius ini bukan hanya saya wujudkan dalam bentuk bantuan dana, dan bukan cuma kepada organisasi pemerintah saja, tapi juga dukungan berupa dana atau fasilitas kepada setiap jenis event olahraga yang diselenggarakan atas inisiatif masyarakat sendiri, baik atas nama gampong, atas nama sekolah, kampus, atau organisasi-organisasi pemuda.

Yang pasti saya ingin kegiatan olahraga di Banda Aceh ini meriah, dan semangat warga kota untuk berolahraga meningkat. Saya ingin setiap pekan harus ada event olahraga.

Apakah itu event olahraga yang ringan seperti gerak jalan santai atau sepeda santai. Atau kegiatan olahraga otomotif yang sifatnya insidentil seperti rally mobil, motocross dan road race. Sampai yang sifatnya turnamen panjang, seperti sepakbola, basket, volley, atau bulutangkis.

Saya juga akan memberi perhatian besar untuk kemajuan olahraga beladiri, seperti tae kwondo, karate, silat, dan sebagainya, termasuk anggar juga.

Karena dari ajang-ajang seperti itulah akan lahir atlit-atlit berkualitas yang nantinya bisa mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.


Bagaimana cara Anda untuk meningkatkan semangat warga kota untuk berolahraga?

Ya, selain dengan menyelenggarakan dan memberi dukungan pada event-event olahraga, Pemko Banda Aceh juga akan membangun ruang terbuka baru di setiap kecamatan.

Ruang terbuka ini dapat menjadi area untuk kegiatan olahraga, juga untuk sarana rekreasi dan sosialisasi bagi warga di setiap kecamatan.

Saya rencanakan, ruang terbuka ini akan terdiri dari lapangan sepakbola, lapangan volley dan lapangan basket. Selain itu akan dilengkapi dengan sarana bermain anak-anak dan sebuah balai seni.

Jadi, area ini selain berfungsi untuk kegiatan olahraga, juga bisa digunakan untuk kegiatan kesenian, kepemudaan, serta aneka kegiatan umum masyarakat.

Dengan tersedianya ruang terbuka ini, akan muncul banyak manfaat positif, bukan cuma yang terkait dengan olahraga, tapi juga kesehatan dan lingkungan hidup.

Karena dengan pembangunan area terbuka ini, akan ada penambahan ruang terbuka hijau di dalam kota kita yang sudah semakin padat dan sempit ini.

Selain itu, ruang terbuka ini juga memiliki fungsi sosial yaitu untuk meningkatkan silaturahmi antar warga serta meningkatkan kepedulian warga terhadap kesehatan.

Manfaat lainnya adalah memberi ruang kepada generasi muda untuk melakukan berbagai kegiatan positif di lingkungan tempat tinggal mereka sendiri.


Bagaimana dengan sarana olahraga seperti gedung?

Soal gedung olahraga ya? Saya kira GOR KONI Aceh yang ada saat ini sudah terlalu tua dan tidak representative lagi ya? Saya sangat ingin melihat Kota Banda Aceh ini memiliki sebuah venue olahraga baru yang megah dan modern. Tapi untuk itu tentu harus kita lihat kekuatan anggaran dulu.

Namun salah satu yang menurut saya urgent adalah mengaktifkan sarana yang sudah ada tapi tidak berfungsi, misalnya gedung Kolam Renang Tirta Raya.

Gedung ini, telah selesai direnovasi dengan biaya sebesar enam miliar lebih. Tapi sayang sekali sekarang sudah jadi kolam ikan. Ini kan sesuatu yang sangat mubazir.

Untuk mengaktifkan sarana ini, saya akan berkoordinasi dengan pihak KONI Aceh dan PRSI (Persatuan Renang Seluruh Indonesia – red.) Provinsi Aceh untuk memperjelas soal hak pengelolaannya, serta masalah hutang ke PLN dan PDAM yang diperkirakan sekitar 100 juta rupiah.

Kalau gedung Kolam Renang Tirta Raya ini aktif, dapat menjadi sarana olahraga untuk pembinaan atlit-atlit renang, sekaligus juga menjadi sarana rekreasi dan wisata bagi warga Banda Aceh.

Bayangkan, saat ini para atlit renang Aceh terpaksa berlatih ke Jakarta. Padahal kota kita punya gedung kolam renang yang sangat representatif.

Manfaat lainnya, pengaktifkan kembali gedung Kolam Renang Tirta Raya ini juga akan dapat menampung sejumlah tenaga kerja.


Oke, sekarang kita beralih ke soal Persiraja? Apa program Anda untuk Persiraja?

Pertama saya cerita dulu pandangan saya terhadap Persiraja. Bagi saya, Persiraja identik dengan Banda Aceh itu sendiri. Jadi Banda Aceh tanpa Persiraja, ibarat Indonesia tanpa Timnas (Tim Nasional).

Kita harus menyadari, minimal ada 12 ribu warga Kota Banda Aceh yang sangat mencintai Persiraja. Dan bagi mereka, tidak makan seharian tidak apa-apa, asalkan bisa membeli tiket untuk menonton Persiraja bertanding.

Lihat saja, setiap Persiraja tampil di Stadion Di Murtala Lampineung yang berkapasitas 15 ribu penonton, paling sedikit ada 10 ribu orang yang datang.

Coba Anda pikir, kegiatan apa di Kota Banda Aceh ini yang bisa menyedot pengunjung sampai 10 ribu orang hanya untuk menyaksikan sebuah event yang berlangsung sekitar dua jam saja? Dan secara sukarela pula, bukan karena dikerahkan.

Dan perlu diketahui, jumlah 10 ribu orang itu hampir setara dengan lima persen total jumlah penduduk Kota Banda Aceh.

Maka saya sangat yakin, bagi lima persen penduduk Kota Banda Aceh itu, klub Persiraja merupakan kebanggaan mereka.

Apalagi Persiraja pernah berjasa besar mengharumkan nama Kota Banda Aceh di tingkat nasional dengan menjadi juara nasional di tahun 1980.

Jadi saya kira, kita semua tentu tidak mau klub Persiraja ini hanya tinggal sejarah dan lama kelamaan dilupakan oleh generasi mendatang.


Program kerja Anda untuk Persiraja?

Ya, tentu saya ingin melihat Persiraja semakin tinggi prestasinya.

Saya rasa bukan cuma saya yang akan merasa bahagia dan bangga bila Persiraja bisa kembali berjaya dan menjadi juara nasional seperti di tahun 1980, tapi semua warga Banda Aceh, termasuk yang tidak suka sepakbola akan ikut merasa bahagia dan bangga.

Coba kita ingat lagi, ketika Timnas Indonesia bermain di Piala AFF kemarin, semua orang Indonesia, sampai ke pelosok desa, termasuk ibu-ibu yang biasanya tidak suka bola jadi tergila-gila pada Timnas, mengapa?

Bukan karena ingin melihat Irfan Bachdim saja, tapi karena Timnas Indonesia berhasil menunjukkan prestasi yang membanggakan.

Begitu juga Persiraja… Kalau Persiraja bisa menunjukkan prestasi yang membanggakan, saya yakin semua warga Kota Banda Aceh akan jatuh cinta pada Persiraja.

Jadi saya punya cita-cita untuk membuat Persiraja masuk dalam jajaran klub sepakbola terbaik di Indonesia, sejajar dengan Persija, Arema, Sriwijaya atau Persipura.

Kalau Persipura yang berasal dari Provinsi Papua bisa, kenapa Persiraja yang dari Aceh tidak bisa? Jadi saya rasa ini hanya masalah keseriusan dan profesionalisme pengurus saja.


Rupanya Anda begitu tergila-gila pada Persiraja ya?

Oh ya… Dan untuk kecintaan saya itu, serta untuk mengenang dan menghargai para atlit yang pernah membela Persiraja, seandainya saya diberi kepercayaan sebagai Walikota Banda Aceh, saya berencana untuk membangun Monumen Persiraja.

Saya rasa ini tidak berlebihan, karena Persiraja adalah klub kebanggaan warga Kota Banda Aceh dan pernah meraih juara nasional di tahun 1980.

Monumen ini bisa berbentuk bola kaki atau berbentuk trofi, dengan kalimat “Persatuan Sepakbola Indonesia Kutaraja - Juara Nasional Kompetisi Perserikatan 1980-1981” yang terukir di kaki monumen.

Monumen ini akan menjadi salah satu landmark baru di Kota Banda Aceh.

Untuk lokasi monumen saya rencanakan di kawasan Simpang Lima, yaitu di area yang ramai dilalui oleh pejalan kaki, sehingga warga kota dan turis bisa menyentuh langsung monumen tersebut, dan berfoto di depan monumen sebagai kenang-kenangan.

Tapi dana untuk pembangunan monumen ini tidak akan saya ambil dari APBD, melainkan dari sumbangan sukarela warga Kota Banda Aceh yang mencintai Persiraja.


Ide yang sangat menarik… Oke, lalu soal sumber dana Persiraja untuk mengikuti kompetisi bagaimana? Apakah dari APBD?

Tidak… Karena kan sudah dilarang oleh Mendagri dan Menegpora. Peraturan resminya akan keluar tahun 2012, dan mulai berlaku tahun 2013.

Jadi siapapun yang akan menjadi Walikota Banda Aceh nanti, harus mempunyai solusi sumber pendanaan bagi klub Persiraja.

Kalau ingin berprestasi, klub Persiraja setiap tahunnya membutuhkan minimal 10 milliar rupiah untuk ikut kompetisi. Dan angka itu bisa membengkak jauh lebih besar bila Persiraja ikut di kompetisi Liga Super.

Saya sudah mempunyai tiga alternatif pendanaan bagi Persiraja. Tapi apa saja alternatifnya belum bisa saya sampaikan sekarang. Nanti saja kalau saya sudah betul-betul lolos verifkasi sebagai calon walikota, solusinya akan saya sampaikan dalam kampanye resmi. (**)

ditulis oleh :

IR. TEUKU IRWAN DJOHAN


Wednesday, April 13, 2011

KRONOLOGIS PERJALANAN S.K.U.L.L KE MEDAN (LAPORAN PERTANDINGAN & AKSI ANARKIS TERHADAP TIM PERSIRAJA)

Hari Senin, 11 April 2011, pukul 20.00 WIB   35 orang anggota SKULL (Skuller) berangkat ke Medan dengan menyewa bis PUSAKA seharga Rp. 9 juta rupiah, dari Markas SKULL di Galaxy Internet, Simpang Lima, Peunayong, Banda Aceh.     Hari Selasa, 12 April 2011..., pukul 11.00 WIB   Rombongan Skuller tiba di Medan dalam keadaan letih, dan disambut oleh para pengurus SMeCK di depan Museum Purba dalam suasana akrab penuh persaudaraan. Lalu bersama-sama menuju ke Markas SMeCK, yaitu sebuah ruko berlantai tiga.   Setibanya di Medan, Teuku Iqbal Djohan (Ketua SKULL) sudah menelepon pengurus kelompok suporter PSMS lainnya, yaitu PSMS Fans Club. Mereka yang dihubungi adalah Sdr. Teuku Muhammad Nyak Fadil (orang Aceh juga nih) dan Sdr. Ucok Lumba-Lumba, agar jangan muncul penafsiran bahwa SKULL tidak mau bersilaturahmi dengan mereka. Tetapi sayang, handphone mereka tidak ada yang aktif… Dan selanjutnya Ketua SKULL mengirimkan SMS, tapi tidak bisa masuk/terkirim.   Setibanya di Markas SMeCK, rombongan Skuller dipersilakan untuk beristirahat dan mandi. Sebagian Skuller tidur-tiduran di lantai dua, dan ada juga yang main kartu. Sebagian lagi pergi membeli makanan (karena semuanya belum sarapan dari pagi).   Setelah mandi dan makan, para anggota SKULL mulai berpencar dengan kegiatan masing-masing. Ada yang pergi membeli oleh-oleh untuk keluarga. Ada yang pergi ke rumah saudara atau teman mereka. Ada pergi jalan-jalan ke Sun Plaza. Dan ada juga yang hanya beristirahat / tidur di Markas SMeCK.     Selasa, 12 April, pukul 17.00   Semua anggota SKULL yang tadinya berpencar-pencar, berkumpul lagi di Markas SMeCK sesuai arahan Ketua SKULL. Dan mulai bersiap-siap untuk berangkat ke Stadion Teladan. Semua anggota SKULL berganti pakaian dengan seragam orange dan memasang aneka atribut orange (syal, bendera, topi, pin, dsb.,). Juga menyiapkan drum serta pengeras suara (megaphone) yang sudah disiapkan dari Banda Aceh.   Pengurus SMeCK memberikan saran kepada SKULL untuk menyediakan kembang api dan petasan untuk digunakan di dalam stadion, karena pertandingan berlangsung di malam hari, sehingga suasana bisa lebih meriah.     Selasa, 12 April, pukul 17.30   Bersama dengan para pengurus dan anggota SMeCK, rombongan Skuller berkumpul di depan Markas SMeCK.   Setelah melakukan do’a bersama, rombongan Skuller didampingi ratusan anggota SMeCK berangkat bersama-sama menuju ke Stadion Teladan dengan berjalan kaki (jarak Stadion Teladan ke markas SMeCK) kurang lebih 700 meter.   Sepanjang jalan, para anggota SMeCK bertindak sebagai pengawal bagi anggota SKULL, dan menutup jalan raya demi anggota SKULL yang melintas.   Setelah berjalan sekitar 10 menit, rombongan SKULL dan SMeCK tiba di Stadion Teladan. Dan ratusan anggota SMeCK yang telah menunggu di halaman stadion menyambut kedatangan anggota SKULL dengan hangat.   Kami saling berjabat tangan dan berangkulan dalam situasi damai dan penuh rasa persaudaraan. Tidak ada insiden apapun, dan tidak terdengar ejekan apapun dari para penonton lainnya yang memenuhi halaman stadion.     Selasa, 12 April, pukul 18.00   Semua anggota SKULL dan para pengurus SMeCK telah berada di dalam stadion dan duduk dengan tenang. Banyak juga orang Aceh lainnya yang ikut bergabung dan duduk bersama SKULL.   Perlahan-lahan para penonton umum dan ratusan anggota SMeCK lainnya mulai berdatangan dan memenuhi seluruh stadion. Begitu juga anggota kelompok supporter PSMS lainnya, yaitu PSMS Fans Club dan KAMPAK (Komunitas Anak Medan Pencinta Ayam Kinantan). Mereka memilih berkumpul di tribun yang berseberangan dengan tribun SMeCK dan SKULL.   Suasana masih tertib, aman dan nyaman.     Selasa, 12 April, pukul 18.30   Para pemain PERSIRAJA memasuki lapangan untuk memulai latihan ringan. SKULL dan SMeCK menyambut para pemain PERSIRAJA, dan pemain PERSIRAJA membalas dengan lambaian tangan ke arah tribun SKULL.   Sementara di tribun seberang sudah mulai terdengar cemoohan dan nyanyian untuk meruntuhkan mental para pemain PERSIRAJA.   Anggota SKULL sudah mulai menabuh drum dan bernyanyi untuk memotivasi semangat para pemain PERSIRAJA.   Akhirnya seluruh tribun stadion sudah dipenuhi oleh penonton. Para anggota SKULL pun duduk berdesak-desakan dengan para penonton umum lainnya serta para anggota SMeCK yang mengelilingi kami untuk melindungi dari kemungkinan adanya penonton yang anarkis.   Suasana lumayan menegangkan, tapi syukurlah ada pengurus dan anggota SMeCK yang konsisten memegang janji mereka untuk memberikan pengawalan kepada Skuller, sebagaimana yang telah Skuller lakukan kepada mereka ketika berada di Stadion Lampineung, Banda Aceh.     Selasa, 12 April, pukul 19.00   Kick-off!!! Wasit meniupkan peluit tanda dimulainya babak pertama.   Anggota SKULL langsung menabuh drum, menyalakan kembang api dan bernyanyi untuk memberi dukungan semangat kepada tim PERSIRAJA di lapangan.   Pertandingan berlangsung menarik. Kedua tim saling serang. Namun PERSIRAJA lebih unggul. Beberapa kali serangan balik PERSIRAJA menghasilkan peluang emas. Sayang koordinasi Christian Bekatal dengan Abdul Musawir kurang baik, sehingga sebuah peluang yang seharusnya menjadi gol, terbuang percuma. Satu sundulan Bekatal juga membentur tiang gawang PSMS.   Para Skuller sudah mulai yakin, bahwa PERSIRAJA akan mampu memenangkan pertandingan ini.     Selasa, 12 April, pukul 19.45   Wasit meniup peluit tanda babak pertama selesai. Sayang sekali tidak ada gol yang tercipta untuk PERSIRAJA, meskipun PERSIRAJA menguasai jalannya pertandingan.   Hasil babak pertama adalah kacamata ( 0-0 ). Dan babak pertama berlangsung tanpa insiden apapun, baik di dalam lapangan maupun di tribun penonton. Para pemain dari kedua tim bertanding dengan sportif. Dan tidak ada pelemparan apapun ke dalam lapangan yang dilakukan oleh penonton.     Selasa, 12 April, pukul 19.50   Setelah para pemain PERSIRAJA dan pelatih Herry Kiswanto memasuki kamar ganti... Di dalam lapangan terjadilah aksi yang unik, aneh, sekaligus menyebalkan dari salah seorang ofisial tim PERSIRAJA, yaitu Sdr. (nama kami sembunyikan)…   Ia dengan santai berjalan dari bench (bangku cadangan) PERSIRAJA ke arah gawang sebelah kanan (yang akan menjadi gawang PERSIRAJA di babak kedua), dan sesampainya di dalam gawang, ia mulai melakukan aksi konyolnya.   Ofisial PERSIRAJA berseragam kaus biru ini berjongkok di dalam gawang dan (maaf) bergaya seperti mengencingi gawang (kami yang melihat aksi ini dari tribun penonton tidak tau persis apakah dia memang benar-benar kencing atau hanya berpura-pura).   Tapi jelas, tindakan itu dikecam oleh puluhan ribu penonton (bahkan kami juga mengecam tindakan ini).   Akibat aksi pelecehan ofisial PERSIRAJA inilah, mulai berhamburan botol-botol minuman dari seluruh arah tribun ke ofisial PERSIRAJA tersebut.   Tapi –meskipun dilempari puluhan botol— ia dengan gaya santai berjalan kembali ke bench  PERSIRAJA, sehingga bangku cadangan PERSIRAJA pun ikut menjadi sasaran pelemparan oleh penonton.   Aksi sang ofisial PERSIRAJA tadi sangat-sangat mengecewakan kami. Bayangkan, di kandang sendiri (Stadion Lampineung) kita tidak pernah melihat aksi "mengencingi" gawang ini. Tapi kenapa justru di kandang lawan, ia berani berbuat aneh seperti itu?   Tidakkah dia berpikir bahwa akibat tindakannya tersebut, keselamatan anggota SKULL yang berada di dalam kepungan penonton tuan rumah akan terancam? Begitu juga keselamatan para pemain Persiraja?   CATATAN: Menurut informasi yang belakangan kami terima dari Sulaiman Romario (salah satu asisten pelatih PERSIRAJA), si ofisial yang berbuat aksi aneh itu memang tidak mengencingi gawang, tapi ia hanya berjongkok untuk menaburkan garam (apalagi ini?)…   Berawal dari tindakan aneh inilah, situasi di dalam stadion mulai rusuh.   Sehingga salah satu suporter PSMS yg tidak terima dengan pelecehan tersebut, melompat masuk ke dalam lapangan dan membalas dengan mengencingi gawang.   Beberapa penonton yang ada di sekeliling SKULL juga mulai marah dan melempari SKULL dengan botol minuman. Beberapa botol mendarat di kepala dan tubuh anggota SKULL. Termasuk mengenai badan Bang Irwan Djohan (penasehat SKULL), juga anggota SKULL yg sedang menabuh drum.   Petasan mulai diledakkan oleh para penonton, termasuk oleh SKULL sendiri. Kami kecewa dengan perbuatan ofisial PERSIRAJA tersebut yang jelas-jelas telah memprovokasi penonton.   Untunglah, para pengurus SMeCK tidak ikut panas dan terprovokasi dengan situasi yang mulai rusuh itu. Mereka tetap menjaga komitmen untuk melindungi SKULL.   Akibatnya terjadi pertengkaran dan saling maki antara pengurus SMeCK dan para penonton umum yang melempari anggota SKULL, bahkan hampir terjadi perkelahian antara pengurus SMeCK dengan para penonton umum yang mengelilingi SKULL.   Kami hanya bisa pasrah dengan situasi itu. Jumlah anggota SKULL hanya 35 orang, sedangkan penonton jumlahnya lebih dari 25.000 orang. Bila terjadi keributan, bisa dipastikan kami mati diinjak-injak.   Untunglah para anggota SKULL bisa menahan diri untuk tidak ikut-ikutan bertengkar dengan penonton. Ketua SKULL juga meminta para pengurus SMeCK untuk bersabar menghadapi situasi itu. Karena kami tidak ingin gara-gara melindungi anggota SKULL, terjadi keributan antara SMeCK dengan masyarakat Medan sendiri.   Yang pasti, bila tidak dikelilingi dan dilindungi oleh anggota SMeCK, mungkin para anggota SKULL yang terhimpit di tengah-tengah massa, sudah dikeroyok dan mati di dalam Stadion Teladan… Kami mengucapkan terimakasih kepada SMeCK.     Istirahat dulu membaca, tarik nafas dalam-dalam… Dan lanjuuut...   Situasi stadion masih kacau… Tapi aneh bin ajaib… Sang ofisial PERSIRAJA yang berbuat pelecehan tadi, kembali beraksi dengan berjalan santai ke arah gawang meski ia dihujani lemparan botol oleh penonton.   Ia berjongkok lagi di dalam gawang, dan melakukan sesuatu (yang kami sendiri tidak tau persis apa yang dia lakukan), pokoknya semacam ritual perdukunan yang mungkin untuk membuat gawang PERSIRAJA tidak bisa dijebol pada babak kedua.   Dan akibatnya apa? Hujan makian ribuan penonton dan hujan botol semakin deras diarahkan ke bangku cadangan PERSIRAJA.   Beberapa menit kemudian para pemain PSMS mulai memasuki lapangan pertandingan. Tapi setelah beberapa menit menunggu, pemain PERSIRAJA tidak juga kelihatan. Di sekeliling lapangan penonton sudah tidak sabar dan semakin menghujat PERSIRAJA.   Di sekeliling SKULL, para penonton juga semakin beringas dan melempari SKULL dengan botol. Sehingga para pengurus SMeCK segera menambahkan jumlah anggotanya untuk mengelilingi SKULL agar selamat dari amukan penonton.   CATATAN: Kami tidak tau persis apa yang terjadi di kamar ganti terhadap para pemain PERSIRAJA karena kami berada di tribun penonton. Namun saat para pemain PERSIRAJA muncul, kepala Christian Bekatal sudah dibungkus dengan perban… Kami pun bertanya-tanya, ada apa?...  Ternyata belakangan baru kami menerima kabar telah terjadi insiden pemukulan di lorong menuju kamar ganti terhadap Bekatal, yang kami tidak tau persis siapa pelakunya... Ada yang bilang pelakunya beberapa suporter dari PSMS Fans Club atau Kampak… Ada juga yang bilang ofisial PSMS… Ada juga yang bilang penonton umum… Bahkan ada yang bilang pelakunya adalah aparat keamanan… Entahlah, kami tidak melihat langsung kejadian itu.     Lanjut yaaa…   Nah, selanjutnya, para pemain PERSIRAJA mulai muncul ke tepi lapangan untuk memulai babak kedua. Tapi karena situasi sudah mulai tak terkendali, para penonton dari tribun VIP dan kiri kanan VIP, menghujani pemain PERSIRAJA dengan botol.   Ketika dilempari ini, kami melihat ada beberapa pemain PERSIRAJA yang bersikap santai saja dan sambil tertawa menendang botol yang sedang melayang ke arah mereka (kami salut dengan keberaniannya, tapi itu justru semakin memprovokasi penonton wahee syedara kamoe meutuah)… :(   Akibat kejadian ini, aparat kemanan meminta para pemain dan ofisial PERSIRAJA untuk kembali masuk ke dalam. Sementara di lapangan, para penonton sudah tidak sabar untuk menyaksikan laga babak kedua.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 20.20   Setelah terhenti sekitar 35 menit, akhirnya pertandingan bisa kembali dilanjutkan.   Namun akibat berbagai insiden yang terjadi, permainan PERSIRAJA di babak kedua mulai hancur-hancuran, dan sangat jauh dari penampilan di babak pertama.   Koordinasi antar lini buruk, emosi yang muncul juga membuat pertandingan berjalan keras dan kasar, saling tabrak kerap terjadi, sehingga wasit terpaksa menghentikan pertandingan beberapa kali karena ada pemain dari kedua tim yang tergeletak dalam lapangan.   Selain itu, dari arah tribun yang berseberangan dengan tribun SKULL, hujan botol masih sering terjadi, terutama di saat pemain PERSIRAJA mendapatkan throw-in (lemparan ke dalam) dan corner-kick (tendangan sudut).   Dalam pertandingan ini, akhirnya PERSIRAJA kalah 2-0 lewat sebuah gol pasca kemelut di depan gawang, dan sebuah gol lagi hasil tendangan penalti.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 21.15   Wasit meniup peluit panjang, pertandingan pun selesai. Kami melihat para pemain PERSIRAJA dan PSMS saling berpelukan. Beberapa suporter PSMS dari SMeCK masuk ke lapangan dan berlari ke arah pemain PERSIRAJA untuk menjabat tangan para pemain PERSIRAJA.   Tak lama, para pemain PERSIRAJA berjalan ke arah tribun SKULL dan melambaikan tangan tanda terimakasih kepada anggota SKULL yang sudah rela mengorbankan waktu, tenaga dan uangnya, untuk jauh-jauh pergi ke Medan demi mendukung mereka.   Waktu berjalan, dan para penonton sudah mulai berjalan keluar. Hebatnya, para penonton dan suporter yang melewati tribun tempat anggota SKULL berkumpul tidak ada yang berbuat anarkis atau melontarkan ejekan atau makian kepada SKULL. Semuanya baik-baik dan aman-aman saja (berkat para anggota SMeCK yang setia mendampingi kami).   Mungkin situasi damai ini bisa terjadi karena PSMS berhasil menang... Jujur, kami tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi pada SKULL bila hasil pertandingan imbang, apalagi kalau PSMS kalah... Bisa jadi kami pulang ke Banda Aceh dengan mobil ambulan :(   Demi keamanan anggota SKULL, para pengurus SMeCK meminta kami untuk tidak keluar dari stadion dulu sampai seluruh penonton lainnya keluar. Sehingga kami mengisi waktu dengan saling berpelukan, berfoto-foto, saling menukar syal, membakar kembang api dan bernyanyi bersama-sama.   Para suporter dari SMeCK juga beramai-ramai ikut menyanyikan lagu “Bungong Jeumpa”.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.00   Akhirnya lampu stadion pun padam… Di tengah kegelapan kami pun berjalan keluar dari stadion dengan bantuan lampu handphone sambil tetap didampingi oleh puluhan pengurus SMeCK.   CATATAN: Selama menunggu keluar dari stadion, kami tidak tau persis apa yang terjadi pada tim PERSIRAJA... Yang pasti, saat kami telah berada diluar stadion, para polisi telah berbaris, dan bis rombongan PERSIRAJA sudah tidak ada… Namun di beberapa sudut stadion masih tampak para suporter PSMS (yang entah dari kelompok mana) berkumpul-kumpul terpisah-pisah memandangi kami dengan sorot mata permusuhan… Tapi, lebih banyak lagi jumlah suporter PSMS yang memeluk kami, menjabat tangan kami, dan mengajak kami foto bersama.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.10   Rombongan SKULL yang terus didampingi oleh pangurus SMecK, tiba di Markas SMeCK dengan hati kecewa dan dalam kondisi tubuh yang sangat letih.   Kami segera bersiap-siap untuk kembali pulang ke Banda Aceh. Beberapa anggota SKULL ada yang makan malam dulu di warung mie Aceh (yang berada persis di sebelah Markas SMeCK).   Sementara yang lainnya mandi, berganti pakaian, menyiapkan tas masing-masing dan ada juga yang bersantai ngobrol-ngobrol dengan anggota SMeCK dan foto-foto bersama. Ada juga yang saling bertukar kaus seragam sebagai tanda persaudaraan.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.20   Tiba-tiba sebuah kabar tidak sedap kami terima. Lewat Facebook, salah satu anggota SKULL yang pergi ke Medan bersama keluarganya untuk menonton pertandingan memberi informasi bahwa ia melihat bis Persiraja dilempari oleh sekelompok orang, yang menurut kabar berkostum kelompok suporter lain (bukan SMeCK)… Kami terkejut! Begitu juga para pengurus SMeCK.   Tak lama, handphone Ketua SKULL berdering… Yang menelepon adalah Effendi HT (asisten pelatih PERSIRAJA), untuk memberi kabar bahwa bis PERSIRAJA dilempari batu, sehingga kaca bis pecah, beberapa pemain terluka kena pecahan kaca, dan kini mereka sedang diamankan oleh kepolisian di pos polisi Merdeka Walk.   Maka Ketua SKULL bersama beberapa anggota SKULL, serta Ketua SMeCK, Nata Simangunsong dan beberapa anggota SMeCK lainnya segera tancap gas dengan berboncengan naik sepeda motor ke pos polisi Merdeka Walk.   Sedangkan beberapa anggota SKULL dan anggota SMeCK lainnya menunggu di Markas SMeck dengan hati penasaran dan was-was.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 22.30   Ketua SKULL, Ketua SMeCK dan para anggotanya tiba di pos polisi Merdeka Walk, dan langsung menemui para pemain PERSIRAJA yang sedang dilindungi oleh aparat kepolisian. Tampak Bapak Let Bugeh dan mantan pelatih PERSIRAJA asal Medan, Suryanto Herman, yang kini menjadi pengurus / panpel PSMS berada di tempat itu. Mereka semua mengecam tindakan brutal para pelaku pelemparan bis.   Ketua SKULL menemui pelatih Herry Kiswanto dan asisten pelatih Effendi HT. Mereka semua bercerita bahwa saat keluar dari stadion, semuanya aman-aman saja dan sedikitpun tidak menyangka akan diserang di tengah perjalanan menuju hotel.   Beberapa pemain yang menjadi korban pelemparan adalah Abdul Musawir dan Andrea. Selain itu, sang ofisial “nyentrik” yang membuat adegan "mengencingi gawang + menaburkan garam", juga terluka akibat pecahan kaca bis.   Di luar pos polisi masih tampak segerombolan oknum suporter dari kelompok yang berseberangan dengan SMeCK menunggu di atas sepeda motor.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.00   Ketua SMeCK dan beberapa pengurus SMeCK yang merasa malu atas terjadinya penyerangan ini marah besar, dan mereka menyebar anggotanya untuk memburu para pelaku dari kelompok suporter PSMS lain yang juga merupakan musuh mereka.   Saat dikejar, para pelaku itu melarikan diri naik sepeda motor. Namun menurut informasi yang kami terima dari pengurus SMeCK, dua orang pelaku dapat ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka.   Selain itu, para pengurus SMeCK dan polisi telah bertekad untuk memburu ketua dan pengurus kelompok suporter yang telah melakukan aksi penyerangan pengecut tersebut malam itu juga.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.30   Ketua SKULL, Ketua SMeCK dan para anggotanya kembali tiba di Markas SMeCK.   Para pengurus SMeCK tampak geram dan berjanji kepada SKULL untuk membereskan masalah ini hingga tuntas. Karena menurut mereka tindakan penyerangan tersebut telah mencoreng nama baik Kota Medan dan klub PSMS.   Tindakan brutal itu juga telah merusak citra semua kelompok suporter PSMS, termasuk nama baik SMeCK yang selama ini dikenal sportif dan bersaudara dengan SKULL.     Selasa, 12 April, sekitar pukul 23.45   Rombongan SKULL dilepas oleh para pengurus dan anggota SMeCK di depan Markas SMeCK.   Ketua SMeCK menyampaikan penyesalan dan permohonan maafnya atas insiden penyerangan terhadap bis PERSIRAJA yang sama sekali diluar dugaan mereka.   Dan sebelum berjalan menuju ke bis, semua anggota SKULL dan SMeCK sempat melakukan do’a bersama.     Rabu, 13 April, sekitar pukul 00.00   Rombongan SKULL berjalan kaki dengan didampingi oleh puluhan anggota dan pengurus SMeCK menuju ke bis yang telah menunggu.   Sepanjang jalan, Skullers dan Smeckers saling berjabat tangan, berpelukan, dan menyayikan lagu “Sayonara”.   Sampai semua Skullers naik ke dalam bis, para Smeckers masih berdiri diluar mengelilingi bis… Bis pun berjalan, dan kami berangkat pulang menuju Kota Banda Aceh tercinta dengan iringan salam dan lambaian tangan penuh rasa persaudaraan dari para Smeckers.   Semoga persaudaraan dan perdamaian ini bisa terus berlanjut dan tidak terpengaruh dengan ulah segelintir oknum provokator yang tidak senang dengan kemajuan SKULL, kemajuan SMeCK, dan merasa iri dengan persaudaraan di antara kedua kelompok suporter ini.   Yang pasti –menurut kami— semua anggota dan terutama pengurus SMeCK telah lebih dari maksimal dalam memberikan penyambutan, pelayanan dan perlindungan kepada SKULL. Apa yang mereka berikan jauh lebih baik dari apa yang telah SKULL berikan kepada mereka di saat SMeCK berkunjung ke Banda Aceh.   Kami mengucapkan terimakasih kepada saudara-saudara kami para Smeckers, yang telah dengan sangat luar biasa menjamu kami selama kami berada di Medan.   Sampai ketemu lagi saudara kami… Salam Sada Roha!! Saleum Saboh Hatee!!     CATATAN AKHIR:Terkait kasus pelemparan bis tim PERSIRAJA, kami  (SKULL) mengutuk keras tindakan yang tidak terpuji itu. Dan kami berharap para pelakunya dapat dijatuhi hukuman setimpal, entah larangan menonton pertandingan PSMS untuk kelompok tersebut, atau bahkan pembekuan / pembubaran paksa kelompok suporter anarkis tersebut… Padahal kelompok ini juga hadir ke Banda Aceh dulu, dan tidak pernah kami sentuh sehelai rambutpun, bahkan kami juga yang memberikan tiket khusus kepada mereka, sama seperti yg kami lakukan terhadap SMeCK.Dan sebelumnya, kami memohon maaf kepada saudara-saudara kami dari SMeCK, seandainya akibat kejadian yang dilakukan oleh segelintir oknum suporter diluar SMeCK itu, akan membawa dampak yang buruk terhadap tim PSMS, misalnya PSSI mengeluarkan sanksi kepada klub PSMS, seperti pertandingan tanpa penonton, pertandingan di luar Kota Medan, atau bahkan hukuman pengurangan poin… Karena demi memenuhi rasa keadilan masyarakat pencinta PERSIRAJA di Banda Aceh, mau tidak mau manajemen PERSIRAJA harus mengambil langkah hukum untuk memperkarakan kasus tersebut… Kami mohon dimaklumi.Dan untuk Panitia Pelaksana, Inspektur Pertandingan atau Manajemen PSMS, juga berhak untuk melaporkan tindakan pelecehan yang dilakukan oleh oknum ofisial PERSIRAJA di saat menjelang babak kedua, sehingga situasi pertandingan yang sebelumnya tertib dan damai berubah menjadi huru-hara.Intinya, untuk masalah insiden di dalam lapangan pertandingan dan pelemparan di luar lapangan usai pertandingan… Biarlah manajemen klub yang mengurusnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di PSSI… Sedangkan SKULL - SMeCK tetap bersaudara sampai selamanya.   TULISAN INI KAMI BUAT TERBURU-BURU UNTUK SECEPATNYA MENGHINDARI MIS-INTERPRETASI YANG BERKEMBANG DI TENGAH-TENGAH MASYARAKAT… SERTA PROVOKASI-PROVOKASI DARI OKNUM-OKNUM DI FACEBOOK YANG SEBENARNYA TIDAK HADIR MENYAKSIKAN PERTANDINGAN SECARA LANGSUNG DI MEDAN… JADI, TULISAN INI AKAN TERUS KAMI LENGKAPI (REVISI) UNTUK SEMAKIN MENYESUAIKANNYA DENGAN KEJADIAN YANG SESUNGGUHNYA, KARENA MUNGKIN MASIH ADA TAMBAHAN INFORMASI DARI KAWAN-KAWAN SKULLER LAINNYA YANG IKUT HADIR DI STADION TELADAN. Lihat Selengkapnya

Thursday, April 7, 2011

PSLS BUNGKAM PERSIRES RENGAT (4-1)

LHOKSEUMAWE – PSLS Lhokseumawe berhasil merebut angka penuh, setelah secara gemilang sukses membungkam Persires Rengat, Riau, 4-1, dalam lanjutan Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, Kamis (7/4/2011) petang, di Stadion Tunas Bangsa, Lhokseumawe.
Gol kemenangan Laskar Pase disumbang Anton Irawan menit empat, serta dua gol persembahan Ari Rinto menit 26 dan 80, serta Raul Caros menit 28. Sedangkan gol balasan Persires diciptakan Hebrik Pradana menit 21.
--

LAGU PERSIRAJA


Monday, April 4, 2011

ACEH UNITED BERHASIL MENGALAHKAN PERSEMA MALANG (1-0)

BANDA ACEH : Rekor tak terkalahkan Persema Malang di sepuluh pertandingan sebelumnya akhirnya dipecahkan Aceh United. Laskar Kutaraja berhasil mewujudkan ambisinya mematahkan rekor itu usai meraih kemenangan 1-0 di Stadion Harapan Bangsa pada pertandingan Liga Primer Indonesia [LPI], Minggu [3/4].

Kendati menelan kekalahan, posisi Persema tetap tidak tergoyahkan di puncak klasemen. Laskar Ken Arok mengoleksi nilai 26 dari 11 pertandingan yang telah dijalani.

Sebaliknya, sukses menggebuk Persema mengangkat posisi Aceh United ke peringkat sembilan klasemen. Aceh United kini mengumpulkan nilai 14 dari 11 pertandingan. Raihan angka Aceh United sama dengan Minangkabau FC, namun unggul selisih gol.

Bermain di hadapan pendukungnya, Aceh United mendominasi permainan di babak pertama. Sebaliknya, Persema yang tak diperkuat striker andalan Irfan Bachdim dipaksa bermain bertahan sambil sesekali melakukan serangan balik.<script type="text/javascript" src="http://ad.doubleclick.net/adj/gna.id/level2;tile=2;sz=160x600;ord=665420?area=2l&pos=2&ord=665420"></script>

Walaupun begitu, Persema sempat mengejutkan tuan rumah pada menit ke-20 ketika Reza Mustofa berhasil menjebol gawang Aceh United. Hanya saja, gol itu dianulir wasit, karena menganggap Reza sudah berada dalam posisi off-side.

Publik tuan rumah akhirnya bersorak kegirangan menjelang babak pertama berakhir. Bek Semme Patrick melakukan kesalahan di daerah pertahanan, sehingga bola yang dikuasainya mampu dicuri Junarto, dan selanjutnya menceploskan si kulit bundar ke dalam gawang.

Di babak kedua, pelatih Persema Timo Scheunemann mengubah gaya permainan Laskar Ken Arok. Permainan Persema jauh lebih baik dibandingkan babak pertama, sehingga dapat menguasai pertandingan.

Agresivitas permainan Persema memaksa Aceh United lebih memperkokoh pertahanannya sekaligus mengamankan keunggulan satu gol. Sejumlah peluang didapat Persema, namun dapat dimentahkan barisan belakang tim besutan Lionel Charbonnier tersebut.

Kendati sudah mencoba berbagai kreasi serangan untuk membongkar pertahanan solid tuan rumah, Persema tetap gagal mencetak gol. Hingga pluit panjangs ditiupkan wasit, skor 1-0 tidak mengalami perubahan.


Oleh :

Oleh Donny Afroni

Posting by http://www.goal.com/id-ID/match/55732/aceh-united-vs-persema/report



Saturday, April 2, 2011

PERSIRAJA BUNGKAM PERSIRES 5-2

BANDA ACEH - Persiraja berhasil mengamankan tiga poin saat menjamu Persires Rengat Provinsi Riau dengan skor 5-2 dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion H Dimoerthala, Lampineung, Banda Aceh, Sabtu (2/4/2011) petang.
Tapi permainan yang diperlihatkan tuan rumah sempat mengecewakan di babak pertama. Meski tim asuhan Herry Kiswanto unggul lebih dahulu di menit 4 berkat gol Fahrizal Dillah. Tapi awak Persires mampu membalas tiga menit kemudian melalui Burhanuddin. Bahkan Askar Narasinga (julukan Persires) berhasil unggul lewat gol yang dicetak Hermawan di menit 21. Marka 2-1 bertahan hingga jeda.
Bermain di babak kedua, Persiraja kembali meningkatkan serangan untuk mengejar ketinggalannya. Tuntutan pendukung tuan rumah untuk membalas berhasil dilakukan Abdul Musawir di menit 48. Bahkan Persiraja kembali unggul melalui gol yang dicetak oleh Fahrizal Dillah di menit 60. Tekanan tuan rumah membuat Bekatal menambah koleksi gol Persiraja di menit 71. Sepuluh menit kemudian serangan tim yang dimanajeri Adly Tjalok melengkapi kemenangan Persiraja yang dicetak Pahrizal Dillah.(muhammad hadi)
--
Editor: ibrahim ajie
posting By http://aceh.tribunnews.com/news/view/53015/persiraja-bungkam-persires-5-2

PSAP HAJAR PERSIH 9-0

SIGLI - Tuan Rumah PSAP Sigli sukses menuntaskan demdamnya setelah menghajar Persih Tembilahan, Riau, 9-0, dalam lanjutan kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, di Stadion Kuta Asan Sigli, Pidie, Sabtu (2/4/2011) petang.
Kemenangan tersebut kian memantapkan posisi Laskar Aneuk Nanggroe di posisi puncak wilayah satu dengan torehan poin 44. Kendati dalam waktu bersamaan saudaranya, Persiraja Banda Aceh, menang dari Persires Rengat, 5-2. Namun, PSAP menang dalam produktifitas gol.
Gol kemenangan PSAP diciptakan Ossa Saha 5 gol, Suryadi Karimuddin 1 gol, Abdul Faisal 1 gol, Mossa Traure 1 gol, dan Reza Fandi 1 gol.(muhammad nazar)
--
Editor: ibrahim ajie

Friday, April 1, 2011

‘Timnas Aceh’ Akan Jajal Timnas Indonesia

BANDA ACEH - Wakil Ketua Komisi E DPR Aceh Safwan Yusuf, dan Wakil Ketua Komisi B DPR Aceh Darmuda, menyatakan dukungannya terhadap rencana pertandingan ujicoba antara ‘Timnas’ Aceh dengan Timnas Indonesia. Ujicoba tersebut direncanakan berlangsung pada akhir tahun 2011 di Jakarta.

Hal ini terungkap dalam pertemuan antara kalangan DPRA yang diwakili Safwan Yusuf dan Darmuda dengan Perwakilan Soccer Training Program (STP) selaku promotor pelatihan 30 pemain Aceh di Paraguay Sergio Sanchez Hausmann, dan Direktur Diego Ignacio Saez. Pertemuan yang turut dihadiri Kadispora Aceh Hasan Basri dan jajarannya itu berlangsung di ruang kerja Ketua DPR Aceh Hasbi Abdullah, Selasa (22/3).

Menurut Safwan Yusuf, jika jadi dipentaskan, pertandingan ujicoba antara ‘Timnas’ Aceh versus Timnas Indonesia akan menjadi ajang bagi anak-anak Aceh memperlihatkan kemajuan mereka setelah tiga tahun berguru ilmu sepakbola di Paraguay. Oleh sebab itu, kata Safwan, DPRA sangat berharap rencana ujicoba pada akhir tahun 2011 itu bisa terwujud.

“DPRA akan bantu anggaran untuk `Timnas’ Aceh hingga program pelatihan sepakbola ini habis kontraknya pada tahun 2011 ini. Makanya, kita ingin melihat hasilnya melalui pertandingan ujicoba,” ujar Safwan.

Sedangkan Darmuda mengatakan, pihaknya belum melihat langsung perkembangan ilmu sepakbola yang dimiliki pemain ‘Timnas’ Aceh. Karena selama ini, ujar politisi dari Partai Aceh (PA) itu, pihaknya hanya mendengar teorinya saja dan belakangan ini baru melihat sekilas dari video yang dibawa dari Paraguay.

“Makanya kami ingin melihat langsung kemampuan mereka dalam bermain. Kedepan, diharapkan sebagian pemain yang dibawa pulang ke Aceh jangan menyebar ke berbagai klub lain, tapi terkumpul dalam satu klub untuk membela nama Aceh,” ujar Darmuda.

Direktur Perwakilan Soccer Training Program (STP), Diego Ignacio Saez mengatakan, mereka setuju dilakukan pertandingan ujicoba dengan Timnas Indonesia. Hanya saja, ujar Diego, sebelum bertanding ‘Timnas’ Aceh meski ditempatkan dulu di Jakarta selama 20 hari untuk berlatih.

“Kalau ditempatkan di sebuah tempat di Jakarta, lalu melakukan latihan selama 20 hari, saya jamin mereka bisa memberi perlawanan terhadap Timnas Indonesia. Tapi, kalau dibawa pulang ke Aceh dulu, lalu mereka berpisah dan menu makan tidak teratur, maka saya tak bisa menjamin lagi kemampuan pemain saat bertanding nanti,” ulas Diego yang diterjemahkan oleh Latif.(hd)

Diposkan Oleh : http://aceh.tribunnews.com/news/view/52266/timnas-aceh-akan-jajal-timnas-indonesia

Menpora : Irfan Bachdim Bisa Membela Timnas Lagi

Jakarta – Pemain sepakbola yang tampil di Liga Primer Indonesia diperbolehkan untuk membela tim nasional.
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengatakan, pasca pembekuan PSSI oleh pemerintah, maka tidak ada lagi diskriminasi bagi pemain yang tampil di Liga Primer Indonesia. Dengan demikian, kata Andi, pemain Persema Malang, Irfan Bachdim bisa kembali memperkuat timnas merah putih

"Tentu saja sesuai undang undang, system keolahragaan nasional, tidak boleh ada diskriminasi terhadap wni didalam membela merah putih. Untuk alasan apapun, setiap melakukan diskriminasi, ada anak anak yang tidak bisa membela padahal dia yang terbaik. Itu merugikan bangsa dan negara."
Sebelumnya, PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid melarang pemain yang tampil di LPI membela timnas. Akibatnya, Irfan Bachdim yang sempat membela timnas di Piala AFF tidak bisa lagi mengenakan kostum merah putih. Irfan membela Persema Malang yang bermain di LPI.

Diposkan Oleh

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More